SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Situs sunankudus.blogspot.com, yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. semoga situs ini menjadi sumbangan dalam perjuangan islam. Pesan saya: Ikutilah Jalan Sirotulmustaqim dengan sungguh-sungguh. karena jalan otulah yag termudah menuju Allah dan syurga-Nya. Kurang dan lebihnya blog ini maafin yaa..saran dan kritik bisa kamu kirim ke santrisunny@yahoo.co.id. sukron katsiron telah mampir ke blog ini.. yang mau kirim tulisan silahkan email ke santrisunny@yahoo.co.id

Rabu, 29 Oktober 2008

Syirik Adalah pembatal Tauhid

Lawan dari tauhid adalah syirik atau kesyirikan Arti syirik adalah mem-berikan sifat-sifat atau hak-hak Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– atau mem-berikan peribadatan yang seharusnya hanya dipersembahkan kepada Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– ternyata diberikan kepada zat selain-Nya, baik sebagian atau seluruhnya. Demikian juga yang termasuk syirik adalah menyamakan Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– dengan makhluk-Nya, atau menjadikan suatu zat sebagai tandingan-Nya dalam hal apa pun juga.

Dari segi besar dan kecilnya, syirik terbagi dua bagian, yaitu syirik akbar dan syirik ashgar.
Syirik akbar adalah syirik yang menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam. Sedangkan syirik asghar adalah perbuatan-perbuatan, baik perbuatan hati, lisan atau pun anggota badan, yang masuk dalam kate-gori syirik tetapi tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Pada umumnya, semua perbuatan syirik adalah syirik akbar, tetapi ada beberapa perbuatan tertentu yang dikeluarkan dari ke-akbarannya dengan nash-nash tertentu dan akhirnya menjadi syirik ashgar. Walau pun syirik ashgar tidak mengkafirkan seseorang, tetapi syirik ashgar adalah dosa yang sangat besar.
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” QS. an-Nisaa’ (4): 36
وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kalian oleh Rabb kalian, yaitu: janganlah kalian mempersekutukan sesuatu dengan Dia.” QS. al An`aam (6): 151
Syirik akbar adalah perbuatan yang sangat keji, yang tidak akan diam-puni oleh Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– di akhirat nanti, apabila pela-kunya tidak bertaubat ketika di dunia Meruntuhkan seluruh amal per-buatan pelakunya, bagaimana pun besar amal perbuatan tersebut, dan menjadikan pelakunya orang musyrik yang kekal di Jahannam walau pun dia mengucapkan dua syahadah dan beramal shaleh yang banyak sekali.

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengam-puni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” QS. an-Nisaa’ 4): 48
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata: Allah itu adalah al-Masih Ibnu Maryam, sedangkan al-Masih berkata: wahai bani Isra’il beribadahlah kalian pada Alloh Tuhanku dan Tuhan kalian, barangsiapa yang memperse-kutukan Allah, sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas mereka syurga dan tempat kembali mereka adalah neraka serta tidak ada bagi orang-orang Dzolim itu penolong.” QS. al Maaidah (5): 72

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan tatkala Luqman berkata pada anaknya sambil memberikan nasihat pada-nya, (ia berkata:) wahai anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah sesungguhnya syirik itu adalah kedzaliman yang besar.” QS. Luqman (31): 13

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Sesungguhnya telah diwahyukan padamu dan pada orang-orang sebelum mu (yaitu) bila engkau berbuat syirik maka hancurlah amalan-amalan engkau dan engkau termasuk orang-orang yang merugi” QS. az-Zumar (39): 65

Syirik ashgar adalah perbuatan-perbuatan yang ditunjukkan oleh nash-nash tertentu, baik langsung maupun tidak lansung, sebagai kesyirikan, tanpa menjadikan pelakunya sebagai seorang musyrik yang keluar dari Islam Syirik ashgar tidak meruntuhkan semua amal pelakunya, tetapi hanya meruntuhkan amal tertentu yang dimasuki syirik ashgar tersebut. Syirik ashgar dikategorikan sebagai dosa-dosa besar yang pelakunya masih mungkin diampuni pada hari kiamat kelak. Walaupun syirik ashgar tidak sekeji syirik akbar, tetapi syirik ashgar dapat menyeret pelakunya kepada syirik akbar.

Karena syirik adalah lawan dari tauhid, maka syirik pun dapat dibagi seperti pembagian tauhid (pembagian macam-macam tauhid dan syirik adalah masalah pemahaman saja), yaitu syirik pada rububiyyah, syirik pada asma’ wa sifat dan syirik pada uluhiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Rabu sore kemarin (02/12), otoritas penjajah Zionis memberikan surat resmi kepada Kepala Badan Tertinggi Islam di Al-Quds, yang isinya melarang khatib masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri untuk masuk masjid Al-Aqsha selama 6 bulan ke depan.

Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.

Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)

eramuslim.com