SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Situs sunankudus.blogspot.com, yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. semoga situs ini menjadi sumbangan dalam perjuangan islam. Pesan saya: Ikutilah Jalan Sirotulmustaqim dengan sungguh-sungguh. karena jalan otulah yag termudah menuju Allah dan syurga-Nya. Kurang dan lebihnya blog ini maafin yaa..saran dan kritik bisa kamu kirim ke santrisunny@yahoo.co.id. sukron katsiron telah mampir ke blog ini.. yang mau kirim tulisan silahkan email ke santrisunny@yahoo.co.id

Rabu, 29 Oktober 2008

Melihat Realita Umat Yang Terpuruk

Bila kita klasifikasi keterpurukan umat ini menjadi dua yaitu keterpurukan ruhani dan keterpurukan jasmani. Yang dimaksud Keterpurukan Ruhani adalah: Jatuhnya manusia pada pemikiran-pemikiran dan kepercayaan-kepercayaan serta perbuatan-perbuatan dan prilaku yang menyelisihi sirotul mustaqim (Islam), seperti kesyirikan, kebid’ahan ( ritual ibadah dan aqidah yang mengatasnamakan Islam tetapi bukan dari Islam) dan kemaksiatan. Kemulyaan dan ketinggian derajat manusia sebagai hamba Robb yang maha tinggi terikat oleh ketundukan manusia dan ke istiqomahannya menjalani jalan Alloh s.w.t, sirotul mustaqim.

Jika manusia berbalik melawan arus jalan tersebut dengan kesyirikan-kesyirikan dan pembangkangan-pembangkangan maka yang terjadi adalah keterpurukan ruhani.

Kalau kita perhatikan, itulah realita masyarakat kita. Walaupun tentu saja tidak semua personal dimasyarakat terpuruk seperti itu, akan tetapi masyarakat secara umum, sudah terbentuk dengan pola keterpurukan dan terwarnai oleh warna keterpurukan juga.

Bukankah kita dapati banyak sekali “tuhan-tuhan palsu” yang dinobatkan untuk di ibadahi oleh banyak orang? Kuburan-kuburan tempat berdo’a, pohon-pohon tempat bermohon, keris-keris yang diperlukan karena mengharapkan penjagaannya, simbol-simbol yang dipasang di atap-atap rumah untuk menolak bahaya dan lain-lain.

Bukankah semua kita tahu bahwa figur fiktif yang mungkin juga adalah seorang makhluk halus dan diberi nama Nyi Roro kidul dipuja banyak orang dan dipersembahkan untuknya sesembahan-sesembahan?

Bukankah sampai sekarang ruwatan kota atau kampung dengan mempersembahkan sesajen kepada para “penguasa gaib” masih terus berjalan dari waktu ke waktu demi “menyelamatkan” kota atau kampung? Sedangkan secara teori kita sudah meng-ikrarkan bahwa tidak ada tuhan yang sebenarnya selain Alloh s.w.t dan ditanganlah semua keputusan. Dialah satu-satunya yang berkuasa menentukan apa saja di bumi ini, tiada tuhan selain Dia!.

Bukankah sihir, yang tak mungkin di dapat tanpa menyembah setan, banyak sekali menyebar di pelosok-pelosok negeri? Bahkan media televisi kita yang cukup banyak, gemar sekali menayangkan tayangan-tayangan kesyirikan. Media-media cetak kita memasang iklan-iklan penawaran pelayanan-pelayanan mistik dan semua media memaparkan ramalan-ramalan nasib manusia di masa depan. Suatu kesyirikan menandingi Alloh s.w.t di ilmu gaibnya dan masih banyak dan banyak sekali yang semacam itu. Semua ini menunjukan adanya kepercayaan batil yang sangat bertentangan dengan kebenaran dan bertentangan dengan kemulyaan manusia. Inilah ibu segala keterpurukan !!.

Tidak heran bila pada masyarakat yang mana akal dan pikiran manusianya demikian, kita dapati banyak sekali pelanggaran-pelanggaran susila dari pameran aurat wanita sampai pada perzinahan. Korupsi besar-besaran yang semakin lama semakin marak, narkoba dan miras yang semakin turun lapangan penggunaannya mengarah ke tingkat anak-anak SD.

Semua itu keterpurukan Ruhani yang akan mengakibatkan keterpurukan Jasmani (duniawi) dan keterpurukan akhirat kelak, yaitu ancaman siksa pedih dan abadi di akhirat nanti, sungguh mengerikan dan menakutkan sekali.

Kemudian keterpurukan Ruhani itu pun melahirkan keterpurukan Jasmani ( duniawi) yang merupakan bencana-bencana yang hampir tak terhitung dan kelemahan serta keterbelakangan dihampir semua bidang.

Tentunya buku setebal apapun tidak akan cukup jika kita ingin mencatat semua musibah yang menimpa negeri ini walaupun hanya sejak kemerdekaan sampai akhir abad ke-20 lalu saja. Di antara tenggang waktu sejak kembalinya sekutu tahun 1945 sampai pemberontakan-pemberontakan yang banyak menelan harta dan jiwa yang tak terhitung banyaknya sampai krisis moneter di penghujung abad ke-20 itu, banyak sekali musibah-musibah berupa bencana-bencana alam yang saling susul menyusul. Bencana-bencana yang tambah cepat jarak waktu dari satu ke yang lainnya terus berdesakan, sejak kita memasuki abad ke-21 ini. Dari Tsunami yang menelan lebih dari 200 rIbu jiwa dan memporak-porandakkan hancur habis-habisan sebagian dari negeri ini. Goncangan-goncangan gempa yang mematikan dan letusan-letusan gunung-gunung berapi yang membakar anak-anak bangsa hidup-hidup dan melenyapkan harta benda mereka yang tersisa hidup. Banjir yang bukan hanya menghancurkan banyak dari infra struktur negeri ini, akan tetapi juga menjadikan para korban yang masih hidup terpaksa menyandang profesi baru sebagai pengemis, karena kehilangan harta milik mereka. Jatuhnya pesawat terbang dengan korban-korbannya, kebakaran yang seakan-akan tak kan pernah berhenti, sampai-sampai terjadi diatas laut yang luas, membakar kapal berpenumpang penuh. Sampai sekarang samudra masih terus menggertak dan menakut-nakuti kota Jakarta dengan banjir yang muncul dari waktu ke waktu. Se akan-akan memberi peringatan bahwa amarahnya sudah mendekati batas maksimal. Se akan terdengar samar-samar geretakan gigi-gigi nya, sambil bergumam mengancam: “aku sudah siap, tinggal menunggu perintah tuhanku!”.

Lalu… Lapindo… yaa rawa lapindo yang sangat aneh! Tidak bisa dicerna oleh akal secara jelas! Menelan korban harta yang tak terhitung banyaknya, terus merayap entah bagai mana jadinya.

Setiap terjadi suatu musibah terdengarlah suara-suara parau yang beraneka ragam. Ada yang menyalahkan kinerja pemerintah atau kesalahan pengelola, ada yang menyatakan sebabnya adalah anomali cuaca atau juga pemanasan global dan lain-lain.

Suara-suara parau itu berhenti sampai disini! Entah apa mereka tidak tahu bahwa di balik sebab-sebab itu ada sebabnya sebab-sebab?. Ibunya seluruh sebab-sebab bencana! Atau mereka tidak percaya bahwa keterpurukan ruhani telah melahirkan keterpurukan jasmani? Atau mereka tidak mau mengungkapnya? Bukankah kita orang islam yang mempunyai Al Qur’an yang dengan gamblang menyebutkan Ibu dari sebab-sebab itu? Yang lebih buruk lagi adalah mengembalikan sebab-sebab malapetaka ini karena sebab-sebab berasas syirik, seperti karena marahnya Nyi Loro kodul atau penguasa gunung yang sudah lama tidak diruwat, dan meminta hajat hidup kepada manusia yang telah mati. Mari kita simak firman Ilahi dari sumber tersuci yang tidak ada dusta pada nya atau keraguan sedikitpun juga.

Alloh s.w.t berfirman:

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menimpakan mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar Rum: 41)

“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian). (QS. As Syuro: 30)

Semua itu dari perbuatan kita sendiri yang berbentuk beragam pembangkangan!

Benarkah????. Bagaimana bisa tidak benar!!??

Bukankah itu adalah firman pencipta sekalian alam!?! Bukan kah kita sudah beriman kepadanya?!. Ataukah kita lebih mempercayai perkataan-perkataan para ilmuwan, para intelektual dan para orang-orang pandai yang sangat jahil dalam timbangan agama?!?

Bukankah segala macam kesyirikan menyebar di seluruh negeri kita? Korupsi besar-besaran memakan uang ummat di mana-mana, miras dan narkoba sudah menjadi santapan muda-mudi. Bukankah dari waktu ke waktu kita mendengar kabar tentang razia pesta sex muda-mudi? Sampai-sampai sihir dan santet di iklankan di media-media cetak dengan target bisnis! Film-film sinetron kita penuh dengan adegan-adegan sihir, horor dan takhayul yang bisa merusak susunan syaraf anak-anak kita. Pameran aurat wanita di layar-layar kaca sudah sampai batas yang “menyakitkan”. Yang lebih dari itu semua, hati-hati kita tidak mengingkarinya sama sekali!!

Semua ini adalah sebab dari semua bencana dan diwaktu yang sama juga sebagai bagian terburuk dari bencana itu sendiri. Mari kita simak firman-firman Robbul ‘Alamin yang lebih merincikan hubungan antara amal perbuatan buruk manusia dengan bencana-bencana yang ada di dunia ini.

Bencana Masal

Alloh s.w.t berfirman: Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya“. (QS. Al Israa’: 16). Angin Taufan. Alloh s.w.t berfirman: “Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka. Mereka berkata: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan Itulah azab yang kalian minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah kami memberi balasan kepada kaum yang penuh dosa”. (QS. Al Ahqof: 24-25). Banjir, gempa bumi, halilintar. Alloh s.w.t berfirman: “Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”. (QS. Al Ankabut: 40). Kelaparan dan ketakutan (ketidak amanan). “Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka kondisi kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat“. (QS. An Nahl: 112)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Rabu sore kemarin (02/12), otoritas penjajah Zionis memberikan surat resmi kepada Kepala Badan Tertinggi Islam di Al-Quds, yang isinya melarang khatib masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri untuk masuk masjid Al-Aqsha selama 6 bulan ke depan.

Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.

Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)

eramuslim.com