11. Barangsiapa yang menganggap bahwa ada bagian dari syari'at Islam, baik sebagian kecil ataupun besar, yang sudah tidak cocok lagi bagi suatu zaman tertentu, maka orang itu telah menolak kesempurnaan Islam yang bertolak dari kesempurnaan Allah –Subhānahu wa Ta’ālā–.
Hal ini berarti ia menganggap bahwa Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– bukanlah ilah yang sempurna. Maha suci Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– dari anggapan seperti itu.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
“Hari ini telah Ku sempurnakan buat kalian agama kalian dan telah ku-cukup-kan ni’matku buat kalian serta kuridhai Islam sebagai agama kalian.” [QS. al-Maaidah (5): 3]
12. Seorang muslim harus menerapkan Islam dengan sungguh-sungguh dalam seluruh aspek kehidupannya, dan berusaha memasuki Islam secara kaffah (keseluruhan). Ia harus berpikir Islami, berkeluarga Islami, bermasyarakat Islami dan seluruh aspek kehidupannya pun harus Is-lami. Tidak mencampur kehidupannya dengan hal-hal yang tidak Islami, dan tidak mengkhianati keIslamannya, baik dihadapan para makhluk atau hanya di hadapan al-Khaliq yang jauh dari penglihatan makhluk-makhluk-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara kese-luruhannya, dan janganlah kalian turuti langkkah-langkah syetan. Sesung-guhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian.” [QS. al-Baqarah (2): 208]
13. Seorang muslim adalah prajurit Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– yang harus mempunyai jiwa keprajuritan Islami. Jiwa kesiagaan dan kegagahan yang jauh dari kesombongan dan kecongkakan. Bersih, suci dan ber-takwa, walaupun pasti tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, serta siap membela Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– dan agama-Nya di setiap waktu. Membela Islam adalah suatu kesempatan yang dikarunia-kan Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– kepada hamba-hamba yang dipilih-Nya, walaupun Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– adalah Dzat Yang Maha Gagah Perkasa dan Maha Berkuasa Yang tidak terkalahkan dan tidak membutuhkan pembelaan dari siapa pun juga.
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang yang kafir berperang dijalan thoghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah.” [QS. an-Nisaa’ (4): 76]
وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ
“Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” [QS. ash-Shaa-ffaat (37): 173]
14. Islam merupakan tali persaudaraan yang kokoh antara sesama muslim. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Baik sebangsa dan setanah air, maupun tidak. Kebangsaan yang sejati dan kokoh sampai di akhirat kelak adalah Islam. Tanah air sejati bagi ruh muslim sejati adalah Islam. Seorang muslim harus mempunyai solidaritas yang tinggi terhadap muslim lainnya. Saling menolong, saling menghormati dan saling menasehati.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” [QS. al-Hujuraat (49): 10]
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” [QS. al-Maa-idah (5): 2]
Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– bersabda:
(( لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ))
“Seseorang dari kalian tidak beriman (dengan sempurna), hingga dia men-cintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari No. 12, Muslim No. 64, Tirmidzi No. 2439, Nasa’i No. 4930, Ibnu Majah No.65, dan Ahmad No. 11564)
15. Allah –Subhānahu wa Ta’ālā– menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya saja. Dalam Islam, ibadah mencakup semua hal yang diridhai dan dicintai Allah –Subhānahu wa Ta’ālā–, baik dalam amal perbuatan maupun perkataan, lahir maupun batin. Itulah arti dari al-ibadah. Maka, ibadah dalam Islam adalah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah hanya kepada-Ku.” [QS. adz-Dzaariyaat (51): 56]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar