Selasa, 03 Maret 2009
Selang Dua Hari, Misil AS Kembali Bunuh Warga Sipil Pakistan
Misil-misil tersebut seperti biasa, ditembakkan dari pesawat tak berawak milik teroris AS yang menghantam sekaligus menghancurkan sebuah bangunan di wilayah Bhagan, Senin (16/2).
Saksi mata mengatakan empat misil telah ditembakkan ke gedung tersebut.
Pejabat keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya mengklaim bahwa gedung tersebut sering digunakan mujahidin Taliban.
Namun pada faktanya, mereka yang menjadi korban adalah warga sipil yang tidak memiliki senjata.
Tentara kafir AS dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kiriman misil ke wilayah pedalaman Pakistan ini. Dan mengakibatkan ratusan warga sipil kehilangan nyawa.
Walau Washington selalu mengelak yang menjadi korban dari serangan-serangan misil mereka adalah warga sipil, namun penduduk setempat tidak dapat dibohongi. Keluarga mereka, anak mereka, istri mereka lah yang menjadi korban kebiadaban AS.
Beberapa hari lalu, Sabtu (14/2), misil AS pun membunuh sedikitnya 32 warga sipil Pakistan.
Serangan misil hari ini, hanya berjarak sekitar 100 Km dari Ibukota Afghan, Kabul.
Setelah ratusan warganya menjadi korban, penguasa munafik Pakistan tidak mampu melakukan apapun untuk meminta pertanggungjawaban AS. Mereka bahkan mendukung operasi militer AS dalam kebijakan yang mereka sebut sebagai "perang melawan teror". Sungguh penguasa yang bodoh! (Hanin Mazaya/arrahmah.com)
BERITA TERKINI
Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.
Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.
Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)
eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar