SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Situs sunankudus.blogspot.com, yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. semoga situs ini menjadi sumbangan dalam perjuangan islam. Pesan saya: Ikutilah Jalan Sirotulmustaqim dengan sungguh-sungguh. karena jalan otulah yag termudah menuju Allah dan syurga-Nya. Kurang dan lebihnya blog ini maafin yaa..saran dan kritik bisa kamu kirim ke santrisunny@yahoo.co.id. sukron katsiron telah mampir ke blog ini.. yang mau kirim tulisan silahkan email ke santrisunny@yahoo.co.id

Selasa, 03 Maret 2009

Anugerah Tsabāt Membawa Kemuliaan

Khabbab bin al-Art Radhiallahu Anhu berkata: "Kami mengadu kepada Rasulullah saw saat beliau bersandar dengan burdah (selendang)nya di bawah naungan Ka`bah. Kami katakan kepada beliau: “Cobalah meminta pertolongan kepada Allah untuk kita! Cobalah berdoa kepada Allah untuk kita!”, maka beliau menjawab:

“Orang-orang sebelum kalian ada yang dipendam di dalam tanah, lalu diambilkan gergaji dan diletakkan di atas kepalanya, kemudian dibelahlah kepalanya menjadi dua bagian.

Akan tetapi semua itu tidak memalingkannya dari agama Allah. Ada pula yang daging tubuhnya disisir dengan sisir besi apa yang di bawah dagingnya yaitu tulang dan ototnya, akan tetapi hal itu tidak menghalanginya dari agama Allah.

Demi Allah urusan (tegaknya agama ini) akan disempurnakan Allah sampai-sampai seo-rang pengendara berjalan dari Shan`a hingga Hadramaut ia tidak merasa takut ke-cuali kepada Allah, atau kepada serigala atas kambing-kambingnya. Akan tetapi ka-lian terlalu tergesa-gesa” (HR. al-Bukhāriy No. 3852)

Saudaraku kaum muslimin!

Pengabdian kita kepada Allah swt, ketaatan kita yang total kepada-Nya dan jalan da`wah untuk memperju-angkannya adalah jalan yang penuh kerikil dan duri serta berbagai ujian yang tiada henti. Bahkan semua jalan itu dipenuhi oleh berbagai rintangan, halangan dan perjalanan panjang yang tiada henti kecuali berakhir dengan ke-matian yang pasti.

Allah swt mengingatkan:

“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu kematian yang pasti” [QS. al-Hijr (15]: 99]

Karena itu, semuanya membutuh-kan tsabāt dalam menempuh dan me-ngokohkannya, sekalipun panjang waktu yang dibutuhkannya. Semua itu membutuhkan tsabāt pula dalam menghadapi rintangan dan halangan-nya, sebanyak apapun adanya.

Saudaraku kaum muslimin!

Kedudukan kita di sisi Allah swt tergantung akhir perjalanan kita da-lam menjalani kehidupan. Kemulaan kita bukan hanya dipandang saat kita lurus di awal perjalanan, atau mung-kin hingga pertengahan, padahal se-telah itu berakhir dengan kehinaan, atau mundur ke belakang hingga me-ninggalkan kebenaran. Na’ūdzu billah.

Karena itu, Allah swt memberikan arahan kepada kaum mu`minin untuk tetap tsabā , sampai kematian datang menghadap.

Allah swt berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, ber-taqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah se-kali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” [QS. Āli ‘Imrān (3): 102]
Kita banyak melihat sebagian da`i yang mengalami futūr (patah arang), lelah dan mundur dari medan da`wah, setelah sebelumnya terlihat begitu ber-gairah, semangat dan antusias dalam menyebarkan kebenaran da`wah Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Inilah rahasia mengapa Rasulullah saw mengajarkan kita untuk banyak berdo`a:

(( أَللهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ ))

“Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati-hati kami di atas agama-Mu” (HR. at-Tirmidziy 2066)

Maraknya beragam fitnah, dahsyat-nya tekanan dan rintangan yang meng-hadang kaum muslimin dalam men-jalankan diennya secara kāffah (totali-tas), semakin memberikan indikasi ke-pada kita tentang pentingnya saling berwasiat untuk tsabāt.

Busuknya makar musuh yang me-nikam jiwa-jiwa kaum muslimin guna menjadikan mereka insan-insan kufur, dari tekanan militer hingga penyebaran ide pluralisme, semakin nyata terlihat dalam realitas. Kebodohan yang mera-jalela di kalangan ummat terhadap ke-benaran dan kesempurnaan Islam, dari mulai tingkat tokoh agama hingga le-vel rakyat jelata, semakin marak tiada tara.

Penyebaran berbagai bentuk ke-syirikan, kekufuran, kebid`ahan dan kemaksiatan, baik dalam skala nasio-nal maupun internasional, di tingkat masyarakat maupun individual sema-kin mengakar dalam budaya. Harus-kah kita diam? Dan haruskah kita bung-kam seribu bahasa?

Saat fitnah menerjang dengan ga-rang, Rasulullah saw selalu memberi-kan pesan kepada para shahabat dan pendukungnya yang loyal:

(( يَا عِبَادَ اللهِ أُثْبُتُوا ))

“Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian!” (HR. Ibnu Mājah 4075 dan disha-hihkan al-Albāniy dalam Shahīh Ibnu Mājah)

Saudaraku kaum muslimin!

Tsabātlah dalam mengamalkan se-luruh perintah Allah swt dan Rasul-Nya saw, walaupun kita akan diang-gap asing dibuatnya. Tsabātlah dalam meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah swt dan Rasul-Nya saw, walau-pun semua masyarakat melanggarnya. Tsabātlah dalam perilaku akhlak yang mulia, walaupun mungkin menuai kecaman dan cacian berluka. Tsabāt-lah dalam menerima semua ujian dan cobaan di saat kebenaran ditegakkan, walaupun terasa menyakitkan dan menyesakkan.

Terlalu banyak anugerah Allah swt yang yang diberikan kepada orang-orang beriman yang tsabāt dalam al-haqq. Setidaknya 2 (dua) anugerah ini saja yang Allah swt berikan kepada me-reka yang tsabāt, maka hal ini sudah cukup bagi kita untuk mengetahui be-gitu besarnya ni`mat dari-Nya, yaitu:

1. Meraih Kemenangan.

Anugerah tsabāt akan menghantar-kan kaum muslimin menggapai keme-nangan yang dijanjikan Allah swt, se-buah daulah sunniyyah yang penuh ke-adilan dan kemakmuran, sebuah khi-lāfah ‘ala minhāj nubuwwah yang penuh kemuliaan.

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum da-tang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) se-hingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bi-lakah datangnya pertolongan Allah”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” [QS. al-Baqa-rah (2) : 214]

Pertanyaan mereka “Bilakah datang-nya pertolongan Allah” menggambarkan besarnya ujian yang menggoncangkan jiwa-jiwa mulia mereka. Ujian dahsyat yang sulit digambarkan, hingga lisan-lisan merekapun mengais pertanyaan yang penuh harapan yang dinantikan “Bilakah datangnya pertolongan Allah”.

Manakala hati-hati mereka tetap tsabāt dalam menghadapi berbagai rin-tangan dan halangan, saat itulah kali-mat Allah swt akan disempurnakan, dengan datangnya pertolongan ke-pada mereka.

Sebuah janji yang disimpan untuk siapa saja yang berhak menyandang. Tidak ada yang berhak menyandang-nya kecuali mereka yang tsabāt hingga akhir perjalanan. Mereka yang tsabāt saat menghadapi bencana, kesengsa-raan serta goncangan dengan beragam cobaan. Mereka yang teguh di hada-pan berbagai ujian, tak merundukkan kepala saat angin topan menerjang. Mereka memiliki keyakinan (bahwa) tidak mungkin ada pertolongan kecu-ali pertolongan dari Allah swt.

2. Memasuki Jannah penuh Keni`-matan.

Tujuan hakiki manusia adalah me-masuki jannah yang penuh nikmat. Saat itulah kebahagiaan hakiki pasti diraih, kesenangan nyata pasti terwu-jud, keindahan terlezat pasti didapat. Tak ada penyesalan, tak ada kesia-siaan, tak ada kepincangan dan tak ada kekurangan.

Semua itu sudah dijanjikan oleh Allah swt Yang Maha mulia untuk kaum beriman yang menjual diri dan harta di jalan-Nya.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.

(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan siapa-kah yang lebih menepati janjinya (se-lain) daripada Allah? Maka bergembi-ralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar” [QS. at-Tawbah (9): 111]

Kemenangan besar apakah yang akan diraih oleh-orang yang beriman saat mereka tsabāt hingga akhir perja-lanan? Allah swt menjelaskan:

“Hai orang-orang yang beriman, suka-kah kalian Aku tunjukkan suatu per-niagaan yang dapat menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? (yaitu) kalian beriman kepada Allah dan Ra-sul-Nya dan berjihad di jalan Allah de-ngan harta dan jiwa kalian, itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian menge-tahuinya, niscaya Allah akan mengam-puni dosa-dosalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (me-masukkan kalian) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn.

Itulah kebe-runtungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kalian sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya).Dan sampai-kanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman” [QS. ash-Shaff (61): 10-13]

Hanya dengan beriman dan berju-ang di jalan Allah swt, dengan seluruh harta dan jiwa, kita akan meraih keme-nangan dan surga yang penuh kenik-matan. Renungkan dan amalkanlah! Allah swtpasti tidak akan menyalahi janji-Nya. (timHamsi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Rabu sore kemarin (02/12), otoritas penjajah Zionis memberikan surat resmi kepada Kepala Badan Tertinggi Islam di Al-Quds, yang isinya melarang khatib masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri untuk masuk masjid Al-Aqsha selama 6 bulan ke depan.

Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.

Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)

eramuslim.com