Jumat, 27 Februari 2009
HASMI kumpulkan 2oo Juta lebih untuk Palestina
Diantara saudara mereka adalah HASMI (Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami ) yang berkedudukan di Bogor Jawa Barat, sejak serangan biadab Israel tanggal 28 desember 2008 lalu, Hasmi langsung membuat pernyataan mengutuk serangan biadab israel tersebut ( pernyataan sikap bisa di baca diwebsite ini ) yang kemudian dilanjutkan aksi lapangan berupa demonstrasi damai HASMI kutuk serangan zionis Israel pada tanggal 31 Desember 2008 dikawasan tugu kujang kota Bogor yang diikuti lebih dari 300 orang anggota. Tidak cukup hanya sekedar teriak Hasmi pun menggagas program penggalangan dana peduli palestina.
Dari satu bulan pengeumpulan dana ( tanggal 31 desember 2008 – 31 Januari 2009 ) sudah terkumpul Rp.225.763.500 ( dua ratus dua puluh lima juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu lima ratus rupiah ) melalui program jemput langsung, transfer bank, sms donasi dan aksi di jalan, sebagian besar dana tersebut telah disalurkan melalui lembaga social MER-C sedangkan sisanya akan disalurkan dalam waktu dekat ini melalui lembaga yang sama.
Dana tersebut adalah hasil penggalangan dana lewat berbagai cara baik melalui aksi di jalan, launching program di radio Fajri 91.4 FM, maupun dari anggota-anggota dan simpatisan Hasmi.
Dana tersebut memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan penderitan muslim palestina, akan tetapi dana tersebut, selain dapat memperingan penderitaan insya Allah juga sebagai bukti adanya ikatan iman yang kuat dan solidaritas sesama muslim yang harus selalu kita eratkan dan kuatkan.
Kepada para donator/muhsinin jazakumullah khaoiran atas bantuannya untuk muslim palestina, Allah lah sebaik-nbaik pembalas. Mudah-mudahan Hasmi tetap istiqomah peduli terhadap urusan kaum muslimin. (hasmi.org)
BERITA TERKINI
Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.
Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.
Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)
eramuslim.com
"“Boleh jadi gunung tinggipun hancur berantakan, namun hati seorang pejuang tiada pernah kan bergeming dan berubah, ‘tuk senantiasa memegang teguh janji setianya”"
BalasHapus