SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Situs sunankudus.blogspot.com, yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. semoga situs ini menjadi sumbangan dalam perjuangan islam. Pesan saya: Ikutilah Jalan Sirotulmustaqim dengan sungguh-sungguh. karena jalan otulah yag termudah menuju Allah dan syurga-Nya. Kurang dan lebihnya blog ini maafin yaa..saran dan kritik bisa kamu kirim ke santrisunny@yahoo.co.id. sukron katsiron telah mampir ke blog ini.. yang mau kirim tulisan silahkan email ke santrisunny@yahoo.co.id

Minggu, 04 Oktober 2009

Harga Sebuah Kepimpinan

Dewasa ini telinga kita semakin akrab dengan berita-berita para tokoh masyarakat yang berlomba-lomba mencalonkan dirinya sebagai pejabat, baik sebagai bupati, gubernur,dan seterusnya.

Bahkan di salah satu kota di jawa barat ada seorang calon bupati yang bermurah hati dengan mencetak kitab suci al Qur'an sekian ribu exemplar dengan biaya pribadinya. Tapi dengan catatan di cover belakang kita suci tersebut terpampang dengan jelas fhotonya dengan imbauan kepada masyarakat untuk memilih dirinya sebagai bupati periode yang akan datang.



Ini membuat kita jadi bertanya-tanya, kenapa mereka begitu giatnya memburu jabatan yang pada hakikatnya adalah amanah? Ada apakah dibalik jabatan tersebut? Apakah mereka menganggap jabatan tersebut sebagai lahan basah yang menjanjikan keuntungan materi-materi?



Apakah mereka berfikir bahwa dengan mengemban jabatan tersebut maka mereka akan dapat dengan leluasa menggunakan harta ummat untuk kepentingan pribadi dan keluarganya? Jika itu yang terlintas dalam benak mereka, maka berarti mereka belum memahami hakikat amanah dan konsekwensi-konsekwensi yang ada dibalik amanah itu. Baik konsekwensinya di dunia maupun di akhirat kelak.



Adapun konsekwensinya di dunia, ia harus bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk menunaikan amanah tersebut sekuat tenaganya. Inilah Umar bin al Khattab ra seorang khalifah yang rasyid, di malam hari yang gelap beliau memikul sendiri sekarung gandum dari baitul maal untuk diberikan kepada janda miskin dan anak-anaknya yang kelaparan pada malam itu.



Beliau memiliki kepedulian yang tinggi sekaligus khasyyah (rasa takut) yang sangat akan hisab (balasan) akhirat. Beliaulah yang pernah berkata; "Seandainya ada seekor kambing di Syam yang tergelincir hingga jatuh ke jurang, niscaya aku akan ditanya pada hari kiamat kelak, kenapa tidak engkau perbaiki jalan tersebut?"



Sedangkan konsekwensi di akhirat adalah pertanggungjawaban yang berat dan balasan atau hukuman yang mematikan. Jika amanah tersebut ditunaikan dengan baik dan membuat Allah ridha, maka ia termasuk ibadah yang paling agung. Tapi jika tidak demikian, maka ia termasuk musibah yang paling besar.



Abdurrahman bin Sa'ad as Sa'dy rahimahullah berkata; "Rasulullah saw mengangkat seorang laki-laki dari suku Azdi yang bernama Ibnu al Lutbiyah sebagai petugas pemungut zakat. Setelah datang (dari tugasnya) ia berkata; "Ini untuk kalai dan ini hadiah untuk saya" kemudian Rasulullah Salallahu alihi Wasalam berdiri di atas mimbar lalu memuji dan menyanjung Allah Subhanahu Wata'ala lantas berkata; "'Amma ba'du, sesunguhnya saya mengangkat salah seorang dari kalian untuk melaksanakan pekerjaan dari apa yang saya diberi wewenang oleh Allah, lalu ia datang (dari tugasnya) dan berkata; "ini untuk kalian dan ini hadiah yang dihadiahkan orang kepadaku" Mengapa dia tidak duduk saja di rumah ayahnya atau ibunya sehingga dating kepadanya hadiah tersebut jika ia benar-benar demi Allah, tidaklah seseorang dari kalian mengambil sesuatu yang bukan haknya kecuali ia akan datang menghadap Allah sambil membawa apa yang diambilnya itu pada hari kiamat.



Maka jangan sampai nanti saya melihat salah seorang dari kalian menghadap Allah dengan membawa onta yang mengeluarkan suaranya, atau sapi yang bersuara, atau kambing yang mengembik" Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sampai terlihat kedua ketiaknya yang putih lalu bersabda; "Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan? (beliau mengulang kata-katanya itu sebanyak tiga kali). (HR. Bukhary dan Muslim).



Abdullah bin 'Amru bin 'Ash ra berkata; "Dalam rombongan Rasululah Salallahu alihi Wasalam ada seorang laki-laki yang bernama Kirkirah. Kemudian ia mati, maka Rasulullah Salallahu alihi Wasalam bersabda; "Dia di neraka" Lalu para sahabat pergi untuk melihat, ternyata mereka mendapatinya telah mencuri mantel (dari ghanimah -rampasan perang- milik kaum muslimin)" (HR. Bukhary).



Dalam hadist lain Rasulullah Salallahu alihi Wasalam bersabda; "Barangsiapa yang kami angkat dari kalangan kalian untuk menangani suatu pekerjaan (jabatan) lalu ia menyembunyikannya (menggelapkan) kepada kami sebatang jarum atau yang lebih dari itu, maka itu adalah ghuluw (barang curian) yang nanti pada hari kiamat ia akan datang membawanya" (HR. Muslim).



Demikian beratnya konsekwensi sebuah jabatan sehingga Rasulullah Salallahu alihi Wasalam pernah bersabda kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Abdurrahman bin Samurah Radiallahu Anhu; "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan (jabatan)! Karena sesungguhnya jika engkau diberi kepemimpinan tersebut karena permintaanmu maka engkau akan diserahkan kepadanya (tidak ditolong oleh Allah), akan tetapi jika engkau diberi tanpa meminta maka engkau akan dibantu melaksanakannya" (HR. Bukhary dan Muslim).



Jika amanah tersebut ditunaikan dengan baik dan membuat Allah ridha, maka ia termasuk ibadah yang paling agung. Tapi jika tidak demikian, maka ia termasuk musibah yang paling besar.



(hasmi.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Rabu sore kemarin (02/12), otoritas penjajah Zionis memberikan surat resmi kepada Kepala Badan Tertinggi Islam di Al-Quds, yang isinya melarang khatib masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri untuk masuk masjid Al-Aqsha selama 6 bulan ke depan.

Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.

Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)

eramuslim.com