SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Situs sunankudus.blogspot.com, yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. semoga situs ini menjadi sumbangan dalam perjuangan islam. Pesan saya: Ikutilah Jalan Sirotulmustaqim dengan sungguh-sungguh. karena jalan otulah yag termudah menuju Allah dan syurga-Nya. Kurang dan lebihnya blog ini maafin yaa..saran dan kritik bisa kamu kirim ke santrisunny@yahoo.co.id. sukron katsiron telah mampir ke blog ini.. yang mau kirim tulisan silahkan email ke santrisunny@yahoo.co.id

Rabu, 04 Maret 2009

TRIK-TRIK JITU KYAI PARANORMAL DAN DUKUN

"sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa yang di kehendaki-Nya." (an Nisa': 116).

SUMBER http://paranormalsakti.freehomepage.com/whats_new.html.
Di halaman ini anda akan menemukan trik-trik kesuksesan kami dan paranormal lain dalam memperdayai para pengikut dan pasiennya:
Sebagai layaknya seorang dukun, bomo, paranormal, orang pintar, atau apapun namanya, kami melakukan banyak kebohongan-kebohongan kepada publik supaya mereka tetap memberikan sikap positif terhadap kami bahkan tidak sedikit dari mereka menganggap kami sebagai seorang wali yang keramat.

Berikut ini adalah penjelasan2 pendek dari trik2 kami:
1. forum internet.
Kami membuka forum di internet pada awal tahun 1999 sampai awal tahun 2000, dimana pengunjung bebas mengajukan pertanyaan kepada kami seputar topik supranatural. Dalam setengah tahun, kami melayani 20 sampai 35 pengunjung perhari dari sekitar 250 members yang terdaftar dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Brunei, Malaysia, Belanda, Australia dsb. Akhirnya pada awal 2000, kami menutup forum tersebut karena salah satu dari anggota guru yang berkecimpung dibidang komputer/internet, mendapatkan tugas ke kota Padang untuk membantu salah satu pejabat pemerintah disana dalam masalah supranatural.

Peringatan2: Ilmu ghaib memang benar keberadaannya tapi tinggi nya ilmu tersebut selalu tidak pernah sebanding dengan tinggi kebohongan-kebohongan orang yang mempunyai ilmu tersebut karena maksud-maksud komersial.

2. Pasien palsu.
Salah satu surat kabar lokal, yang kebetulan wartawannya adalah pasien kami, pernah mewawancara kami. Sebelum kunjungan wawancara tsb, kami sengaja membuat suatu drama instan dengan kegiatan-kegiatan rihersal dimana salah satu anggota padepokan kami rekayasa untuk menjadi seorang pasien yang bisa kami sembuhkan secara cepat serta menebak-nebak masalah yang sang pasien hadapi.
Drama ini cukup berhasil karena anggota kami yang menyamar menjadi pasien dan berpura-pura kemasukan setan, membuat sang wartawan terkagum-kagum karena kami bisa sembuhkan secara cepat. Setelah seminggu, kami bangga melihat foto adegan tersebut di koran dengan beberapa kolom yang merangkum tentang kehebatan padepokan kami. Kamipun merasa senang karena hal tersebut merupakan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk melakukan kampanye pemasaran secara gratis.

3. Pasien fiktif (Artis, politisi, usahawan dll).
Salah satu trik kami dan paranormal lainnya yaitu kami sering mengumbar tentang pasien kami dengan cara mengklaim bahwa beberapa politisi dan artis sebagai pasien tetap kami. Ini penting bagi status dan imej perguruan kami dimata para pasien lain karena imej tersebut terbukti mampu membuat kualitas servis dan produk kami seakan-akan menjadi terangkat dimata para tamu dan pasien.

4. Nasihat munafik untuk menutupi sifat-sifat Syirik dalam melakukan praktek-praktek perdukunan/ilmu ghaib diperguruan kami.
Dalam melakukan kemunafikan, terkadang saya sangat merasa bersalah. Saya menganggap diri saya adalah paling rendah di dunia dalam melakukan kemunafikan saya. Kenapa? Karena terkadang saya harus memberikan nasihat-nasihat kosong tentang bahayanya ilmu hitam dan syirik kepada para pasien/tamu seakan-akan ilmu saya memang benar-benar ilmu yang datang dari Allah dan bisa dipelajari siapa saja. Sedangkan saya sendiri TAHU bahwa saya adalah salah satu manusia yang menjalankan praktek-praktek keji tersebut. Terkadang saya sering tidur gelisah dalam kebodohan dan beranggapan bahwa saya adalah binatang yang lebih rendah dari segala mahluk Tuhan karena secara sadar saya tahu bahwa perbuatan syirik adalah paling dibenci Allah, sedangkan saya sendiri melakukan hal itu secara sadar dan sengaja.
Waktu itu hati saya telah mati dan hanya memikirkan kenikmatan dunia padahal saya selalu berusaha sembunyi dalam pengetahuan saya. Saya lupa bahwa hidup didunia hanyalah sekilas dan saya isi hidup saya dengan kedustaan dan kehinaan seperti para dukun dan paranormal lain yang berpura-pura berwibawa didepan publik.

5. Senjata berupa ayat2 dari Quran dan hadist-hadist PALSU:
Setiap jumat kami mengadakan pengajian di ruangan belakang perguruan kami dan banyak peserta pengajian bertanya sekitar ilmu supranatural. Disini kami sudah menetapkan dua orang guru untuk menghafal beberapa ayat-ayat Quran untuk menepis segala pertanyaan yang bersifat ofensif. Perlu diingat: terkadang kami kewalahan mendapatkan pertanyaan dan kami melontarkan ayat-ayat tersebut untuk membenarkan mempelajari ilmu ghaib walaupun terkadang ayat-ayat yang dilontarkan tidak ada hubungannya dengan topik yang sedang diperdebatkan. Sehingga seakan-akan agama membenarkan praktek2 ilmu ghaib. Salah satu dari guru kami juga sudah mempersiapkan hadist2 dan tabaruk2 palsu yang berisi sejarah kenabian yang sudah kami modifikasi sedemikian rupa untuk pembenaran praktek-praktek sirik yang kami lakukan. Hadist-hadist atau tabaruk-tabaruk ini kami bagikan sebelum acara pengajian ataupun dalam acara-acara spritual lainnya.

6. Moto rahasia kami yaitu ANDA BERTANYA KAMI HARUS MEMBUAL:
Itulah sejujurnya misi pernyataan kami dalam menjalankan praktek2 sirik kami. Kenapa? Karena sebetulnya kamipun tidak mengetahui seberapa tinggi ilmu kami dan bisa tidaknya diterapkan kepada masalah/problem masing-masing pasien. Kunci kami sebenarnya yaitu hanya berusaha untuk meyakinan sang pasien saja. Karena dengan cara tersebut, mereka akan terus PERCAYA dengan ilmu-ilmu ghaib yang kami berikan. Bahkan secara moral kami merasa diseret untuk menjawab suatu pertanyaan yang kami tidak pernah mempunyai keahlian didalamnya.

7. Puasa gila dan ilmu fiktif:
Saya pernah mendapatkan seorang tamu dari Jakarta yang menginginkan ilmu pedang senja yang kami sebenarnya TIDAK pernah miliki (karena ilmu pedang senja tsb hanya karangan salah satu anggota diperguruan kami). Kebetulan tamu tersebut mendapatkan informasi dari bekas anggota kami yang menetap di daerah rawamangun. Beliau mampu membayar beberapa juta untuk medapatkan ilmu tersebut yang kami klaim mampu meningkatkan wibawa, rejeki, aura, membaca pikiran orang lain, menarik benda-benda di alam ghaib dan juga mampu menciptakan saudara kembar yang bisa berjalan menembus ruang dan waktu. Saya dan para guru yang lain mendiskusikan untuk mencari jalan keluar bagaimana untuk meyakinkan sang tamu. Akhirnya kami sepakat dan mengajukan SYARAT-SYARAT GILA yang sangat berat kepada tamu tersebut. Persyaratan gilanya yaitu: berpuasa selama 6 hari sambil bersemedi dialam terbuka bersama 10 orang lainnya. Persyaratan tersebut sengaja kami buat agar kami mempunyai BANYAK ALASAN untuk menggagalkan usaha tamu tersebut dalam menjalani persyaratan-persyaratannya. Contohnya, diantara 10 orang tersebut, pasti salah satu atau beberapa orang dari mereka tidak akan mampu melakukannya sehingga kami mempunyai alasan untuk menggagalkan usaha-usaha tersebut, lagipula puasa 5 hari dialam terbuka sudah merupakan sesuatu yang SULIT dilakukan oleh orang biasa. Andaikata seluruh peserta puasa tersebut berhasil, kami sepakat untuk mencari alasan-alasan lain yang menyatakan bahwa salah satu dari mereka telah gagal dan tidak kusyuk dalam melakukan usaha tersebut.

8. Gelar-gelar palsu untuk menambah gengsi kami:
Salah satu anggota guru kami pernah tinggal di Malaysia selama 2 tahun sebagai tenaga kerja ilegal. Sepulang dari Malaysia, beliau mempunyai sedikit kemampuan berbahasa inggris sehingga seringkali beliau mengaku sebagai sarjana muda dari universitas Al-Azhar, di Mesir. Ide gila ini dia dapatkan dari ketua dewan guru mahesa kurung di kota Bogor yang bernama LISMAN SUMARDJANI (www.mkalm.com)yang mengaku-ngaku dengan bangga sebagai Kyai, haji, insinyur sekaligus bergelar MBA yang belakangan konon salah satu anggotanya sendiri pernah mengakui bahwa beliau tidak mengerti mengenai analisa keuangan secara fundamental sekalipun ketika seseorang menantang untuk membicarakan masalah keuangan di forum. Beliau juga seorang moderator di forum dengan alamat www.mkalm.com. Mungkin karena telah lama bergelut dibidang perdukunan sehingga intelektualitas dan moral edukatif sang pemegang gelar menjadi hilang tanpa bukti. Seperti halnya praktek perdukunan lainnya yang tidak lepas dari pernyataan misi: KEBODOHAN ANDA ADALAH KEUNTUNGAN KAMI.

Peringatan: Jangan pernah terkagum-kagum dengan seorang dukun yang pandai berdebat atau menguatkan argumennya dengan menggunakan ayat-ayat dari kitab suci. Kalau anda baca secara seksama dan perhatikan potongan2 kitab suci tersebut maksudnya dapat berarti luas, dan penempatannya yang salah sebetulnya dapat memporak-porandakan maksud dari ayat2 tersebut. Ingatlah Kebodohan anda adalah keuntungan mereka. Dan Al-Quran tidak pernah membenarkan praktek-praktek perdukunan yang berkedok agama.

9. Membuat kami dikultuskan:
kami juga menjual barang-barang padepokan berupa keris, kaos, sabuk, batu cincin, dompet, bahkan foto2 semua guru yang telah kami "isi". Walaupun penjualan barang-barang tersebut adalah sirik dan paling dilaknat oleh Tuhan, kami pernah melupakanNya DEMI KESERAKAHAN kami akan uang dan kehormatan dari para pasien. Pemikiran yang kami yakini dalam hal ini yaitu: Semakin banyak barang-barang yang mereka beli, semakin keramat kami dimata pasien.

Peringatan: Demi materi dan kehormatan, manusia dapat menipu, mempersekutukan tuhan, menganiaya manusia lain melalui pembodohan, pembunuhan dsb karena mereka merasa segala kesalahan dan dosa dapat dinegosiasikan dengan Tuhan.

10. Ramalan:
Dalam hal ramalan, jangan heran kalau kami dan paranormal2 lain meramalkan secara umum (tidak mendetil) karena celah-celah kosong akurasinya bisa kami gunakan sebagai alasan bila ramalan kami meleset. Ini cuma salah satu contoh dari trik-trik murahan yang dilakukan oleh kami dan paranormal lain sejak dahulu. Hal yang kami takuti yaitu bila kami kedatangan tamu untuk meminta nomor judi secara detil. Dan kami MEMBENCI pasien atau tamu yang banyak bertanya mengenai ramalan-ramalan secara detil.

Bila anda mendapati orang yang mengaku bisa melihat keadaan masa mendatang (meramal), tertawakanlah, sinislah, bahkan anggaplah sebagai manusia hina. Bahwa seorang dukun akan menjadi kaya raya melalui permainan option dipasar finansial dan tidak akan menyandarkan hidupnya dari sedekah pasien melalui kebohongan-kebohongan yang dia jual.
tinggal memilih anda yang ditertawakan oleh peramal atau anda yang mentertawakan mereka.

11. mendiskreditkan perguruan lain:
Selama saya menjadi guru dipadepokan atau selama saya belajar ilmu ghaib, hal-hal yang merupakan keharusan untuk membangkitakan loyalitas para anggota terhadap perguruan kami yaitu dengan cara MENDISKREDITKAN ilmu-ilmu dari perguruan-perguruan lain. hal ini kami lakukan semata-mata karena dunia perdukunan merupakan kompetisi sempurna dimana pasien akan dapat mudah menemukan perguruan atau paranormal lain sehingga hal ini dimaksudkan untuk mencegah arus keluarnya para anggota untuk pindah keperguruan lain.

Jangan heran bila antara perguruan ilmu ghaib selalu saling melecehkan dan mentertawakan satu sama lain karena itu semata-mata disebabkan alasan2: "KITA SAMA-SAMA TAHU TENTANG RAHASIA SESAMA PARANORMAL" dan dalam dunia paranormal terdapat etika-etika tertentu untuk menjaga rahasia strategi masing-masing perguruan. Tak jarang juga Bahkan diantara paranormal seringkali mengirimkan anak buahnya ke perguruan lain dengan cara menyamar sebagai pasien/anggota supaya mereka tahu trik-trik baru yang perguruan lain lakukan.

Mendiskreditkan atau saling mencurigai diantara perguruan yang satu dengan yang lain adalah hal yang normal bagi dunia paranormal/perdukunan. Anda sebagai pasien, mempunyai kontrol penuh untuk melawan atau keluar dari perguruan yang anda rasa telah melakukan hal-hal diluar ajaranNya. Ingat: Jangan pernah anda akan dijadikan objek/ korban, merekalah yang menjadi korban alami sebenarnya karena mereka sumber kebodohan.
.

12. ilmu karangan berdasarkan kreatifitas imajinasi kami:
jangan heran kalau anda pernah mendengar ilmu-ilmu seperti ilmu pedang senja, ilmu hikmatul rohim, ilmu fathyatul sinai, ilmu selereng pisau dan lain-lain. sebetulnya ilmu itu tidak ada sama sekali dan hanya hasil karangan kami untuk menarik para penggemar ilmu untuk ditukarkan dengan mahar berjumlah ratusan ribu bahkan jutaan. Kamipun telah membuat dongeng-dongeng mengenai sejarah ilmu-ilmu palsu tersebut supaya terdengar lebih prestis.

Peringatan: Ilmu kaya itu tidak pernah paranormal miliki dan tolong gunakan logika anda: Darimana datangnya penghasilan seorang dukun/paranormal yang mengaku memiliki ilmu kaya?....jawabannya yaitu dari ANDA!!!, yang menjadi korban penipuan mereka.
Bahkan lucunya, beberapa paranormal yang dirinya dan kelurganya gagal dalam hidup dan usaha, seringkali berani menjual ilmu-ilmu kaya kepada publik. Ironis sekali. Pembodohan tersebut merupakan tindakan kriminalitas.

13. Menggunakan kata Khodam:
Salah satu senjata dari seorang paranormal/dukun yaitu mereka akan mengajarkan anda untuk meminta sesuatu lewat khodam (makhluk karangan mereka yang konon mereka akui sebagai malaikat tapi keberadaannya tidak ada didalam Al-Quran) Bahkan mereka membenarkan hal tersebut dengan mengatakan: Khodam sama seperti dokter, mekanik atau manusia-manusia yang mempunyai profesi lain, sehingga kita dibenarkan untuk berinteraksi kepada khodam dengan cara wirid, puasa, semedi atau lelaku lainnya.
Salah satu argumen kami dan paranormal lain yaitu: :"BERINTERAKSI KEPADA KHODAM MELALUI PUASA, AMALAN2, WIRID DSB ADALAH HAL YANG WAJAR SEPERTI HALNYA MEMINTA BANTUAN KEPADA DOKTER. APAKAH MEMINTA PERTOLONGAN DOKTER ADALAH SYIRIK???" (begitulah argumen yang sangat populer dikalangan kami dan paranormal lain untuk membodohi umat)
tidak lupa kami juga seringkali mengatasnamakan Al-Quran dalam melakukan pembodohan-pembodohan yang merugikan untuk menutupi AKAL para pengikut kami.

14. Menumbuhkan SUGESTI para pengikut/pasien kami:
INI ADALAH TRIK KAMI YANG PALING PENTING untuk menumbuhkan kepercayaan pasien kepada kami. Misalnya dalam melakukan tipu daya kepada para pasien atau pengikut, sering kami mengajarkan mereka untuk konsentrasi dalam merasakan getaran-getaran GHAIB pada dirinya yang SEBENARNYA TIDAK ADA. Itu hanya sugesti dan perasaan mereka saja. Anehnya, terkadang mereka "mencari muka" kepada kami sehingga mereka menggerak-gerakan badannya dengan sangat intens bahkan kelihatan seperti orang KESURUPAN. SEMAKIN MEMBERONTAK MEREKA, SEMAKIN PERCAYA DIRI KAMI DIBUATNYA karena tipu daya kami ternyata dapat MEMBANGKITKAN sugesti mereka seakan-akan ada kekuatan lain didalam diri mereka. Sudah ribuan orang kami perdayai termasuk puluhan orang dari kalangan intelektual dan berpendidikan.
Oleh karena itu kami diperguruan terkadang tertawa geli menyaksikan pertunjukan tersebut yang diakibatkan oleh TERLALU percayanya mereka terhadap kami.
Contoh aktualnya: Seorang satpam, sebut saja bernama A, pernah datang kepada kami karena masalah pekerjaan. Ternyata si A ingin mendapatkan posisi yang bagus ditempat kerjanya yaitu sebagai ketua pengamanan seluruh pabrik. Karena kami TIDAK MEMPUNYAI ilmu yang bisa menaikkan pangkat seseorang, lalu kami BERKILAH dengan cara menawarkan amalan untuk membangkitkan Wibawa. Kami BERALASAN dengan cara membangkitkan wibawa, si A akan mendapatkan perhatian dari atasannya sehingga kesempatan untuk naik pangkat menjadi besar (Sebenarnya kamipun tidak mengetahui kekuatan amalan tersebut karena kami mendapatkannya dari beli diperguruan lain).
Setelah 2 minggu mengamalkan amalan yang kami berikan, si A datang lagi kepada kami dan dia mengatakan bahwa atasannya selalu memberi dia perhatian dan tanggung jawab yang lebih TAPI sang atasan belum menaikkan jabatan si A sebagai ketua/kepala pengamanan pabrik. Nah dari sini kami telah membangkitkan sugesti si A bahwa dia telah kelihatan lebih berwibawa sehingga tingkah lakunya berubah seakan-akan si A memiliki kekuatan yang membuat dirinya kelihatan berwibawa. Kamipun mentertawakan si A karena perubahan sifat dan penampilan itu cuma ima
jinasi atau hayalan si A karena terlalu percaya kepada kami.
Setelah sebulan, si A datang lagi kepada kami tapi
BELUM juga mendapatkan jabatan yang dia inginkan serta mengungkapkan bahwa dia baru saja ditegur oleh atasannya karena terlambat datang ke tempat kerja dan takut kalau atasannya tidak simpatik lagi kepadanya. Untuk mengalihkan kesan negatif atau rasa curiga si A terhadap kami, kamipun menyuruhnya sembahyang dan berdoa kepada Allah dan memberikan puluhan nasihat-nasihat seperti: "Allah tidak mengijinkan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut dan sebagainya"

Setelah pertemuan ketiga tersebut, si A tidak pernah lagi datang kepada kami.

(Nah begitulah trik-trik dan kemunafikan kami dan para tukang sihir kepada para pasien dan pengikutnya, silahkan buktikan!)

Peringatan: paranormal/dukun/bomo akan menyisipkan ajaran-ajaran ilmu sihir (meramal, menyembuhkan kesurupan, dongeng-dongeng kesaktian dll) kepada pengikutnya dalam mempelajari Al-Quran, karena mereka beranggapan bahwa mempelajari Al-Quran TIDAKLAH AKAN LAKU dikalangan orang-orang FRUSTASI tanpa ajaran-ajaran ilmu sihir tersebut.
Oleh karena itu Janganlah heran kalau para tukang sihir selalu mencampur adukan ajaran Agama dengan ajaran sihir untuk maksud-maksud KEDUNIAAN (komersial: uang dan kehormatan), bahkan dengan segala cara mereka berusaha menempatkan dirinya sebagai wali Allah untuk maksud-maksud PENGKULTUSAN.

Sebenarnya mereka (paranormal) telah menutup mata umat untuk mengetahui ayat-ayat dibawah ini:

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya." (An-Nisa': 48)

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu: Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar : 65)

"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'am : 88).
ANDA INGIN MASUK SYURGA?
JAUHI PARA KYAI DUKUN DAN PARANORMAL!!

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan padanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seseorang penolongpun." (Al Maidah: 72).

Selasa, 03 Maret 2009

membongkar praktek dukun indonesia

saudaraku...
masyarakat kita sangat mudah sekali percaya dengan hal-hal yang ghaib. salah satu sebabnya adalah mereka belajar aqidah dari kyai yang su' (jahat).
mereka mengajarkan kebathilan dengan mengatasnamakan islam. nauduzubillah min hum.
anda ingin tahu foto-foto kedustaan praktek perdukunan yang mengatasnamakan islam.
silahkan klil: http://paranormalsakti.freehomepage.com/photo.html
semoga bermanfaat dan mohon sebarluaskan agar tidak bertambah kurban berjatuhan kedalam syirik...!
thanks jazakumulloh khoiron katsiron...!!

Selang Dua Hari, Misil AS Kembali Bunuh Warga Sipil Pakistan

BHAGAN (Arrahmah.com) - Sedikitnya 15 warga sipil kembali menjadi korban kebiadaban tentara kafir AS. Misil AS kembali menghantam wilayah suku di Pakistan, daerah yang berbatasan dengan Afghanistan.

Misil-misil tersebut seperti biasa, ditembakkan dari pesawat tak berawak milik teroris AS yang menghantam sekaligus menghancurkan sebuah bangunan di wilayah Bhagan, Senin (16/2).

Saksi mata mengatakan empat misil telah ditembakkan ke gedung tersebut.

Pejabat keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya mengklaim bahwa gedung tersebut sering digunakan mujahidin Taliban.

Namun pada faktanya, mereka yang menjadi korban adalah warga sipil yang tidak memiliki senjata.

Tentara kafir AS dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kiriman misil ke wilayah pedalaman Pakistan ini. Dan mengakibatkan ratusan warga sipil kehilangan nyawa.

Walau Washington selalu mengelak yang menjadi korban dari serangan-serangan misil mereka adalah warga sipil, namun penduduk setempat tidak dapat dibohongi. Keluarga mereka, anak mereka, istri mereka lah yang menjadi korban kebiadaban AS.

Beberapa hari lalu, Sabtu (14/2), misil AS pun membunuh sedikitnya 32 warga sipil Pakistan.

Serangan misil hari ini, hanya berjarak sekitar 100 Km dari Ibukota Afghan, Kabul.

Setelah ratusan warganya menjadi korban, penguasa munafik Pakistan tidak mampu melakukan apapun untuk meminta pertanggungjawaban AS. Mereka bahkan mendukung operasi militer AS dalam kebijakan yang mereka sebut sebagai "perang melawan teror". Sungguh penguasa yang bodoh! (Hanin Mazaya/arrahmah.com)

URGENSI WAKTU & SENI MEMENEJNYA

Seorang ahli hikmah bertutur:

”apabila suatu hari kulewati, sementara tiada suatu hal bermanfaat yang kuperbuat untuk bekal akhiratku, dan tidak pula suatu ilmupun yang dapat kutimba, maka hari itu bukan termasuk umurku, umurku terbuang sia-sia”
Waktu Adalah Nikmat Yang Agung


Allah swt banyak bersumpah dengan waktu. Tidak lain karena keagungan nikmat waktu dan begitu urgennya dalam kehidupan ummat manusia. Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha, waktu malam, siang[1] dan bahkan dengan waktu itu sendir; “Demi masa” [2].

Rasulullah saw melarang kita mencaci waktu. Karena waktu adalah hamba Allah swt yang senantiasa tunduk dan berserah diri kepada-Nya. Atas perintah-Nya dia berlalu dan melaju bagaikan badai tanpa ada yang sanggup menghentikannya, kecuali Allah swt Yang Maha Perkasa. Rasulullah saw bersabda:



نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua nikmat yang kebanyakan manu-sia tertipu darinya, yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang” (HR. al-Bukhariy)



Waktu Adalah Umur dan Kesempatan



Keberadaan kita dalam waktu adalah bagaikan ruang yang membatasi. Tanpanya kita benar-benar tiada. Allah swt adalah Dzat yang selalu mendatangkan waktu silih berganti, sehingga hari kemarin tidak akan dapat kita jumpai lagi. Bahkan sedetik waktu yang telah berlalu, terlalu jauh kebanding setahun yang akan datang. Karena setiap yang akan datang pastilah dekat.



Orang yang bertanggungjawab hanyalah orang yang menghargai waktu-waktunya. Adapun mereka yanng menyia-nyiakannya, maka ia pasti akan menuai kerugian besar.



Yang bisa dilakukannya hanyalah menerima tanggung saja!! Ia hidup dalam keadaan mati, meskipun ia berjalan di muka bumi, masih merah warna darahnya dan masih berdetak jantungnya. Inilah makna yang tersirat dari ucapan orang-orang kafir ketika mereka ditanya:

”Berapa tahunkah lamanya engkau tinggal di bumi? Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari”[3]

Jawaban ini menunjukkan bahwa seakan-akan mereka hidup hanya sehari atau setengah hari saja. Padahal sebenarnya di antara mereka ada yang hidup selama 60 (enam puluh) tahun, ada yang hingga 80 (delapan puluh) tahun dan bahkan ada yang hingga 100 (seratus tahun) atau bahkan lebih.



Namun mereka tidak memahami arti umur, serta tidak mampu menguasai dan mengisinya, sehingga merasa bahwa perjalanan hidupnya di dunia serasa begitu singkat, mengingat mereka tidak mengetahui masalah akhirat. Mereka hanya mengonsentrasikan pada masalah keduniawian belaka. Waktu-waktu yang dilaluinya berisi kesia-siaan semata.



Waktu adalah kesempatan untuk berbuat baik dan berbekal di hari kemudian. Ketika maut (kematian) menjemput, maka saat itulah hilang sudah kesempatan kita.



Yang tersisa hanyalah kenangan atau penyesalan. Tak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki ataupun menambah kebaikan. Hilangnya kesempatan bagi orang lain merupakan pelajaran berharga bagi setiap orang yang takut kepada Allah swt dan hari pembalasan. Sehingga seusai menceritakan adzab yang membinasakan Fir’aun, maka Allah swt berfirman:

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى


“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut” [QS. an-Na’zi’at (79): 26]
Menejemen Waktu

Tugas dan kewajiban kita sebagai manusia sangat banyak, sedang waktu sangatlah membatasi ruang gerak dan usaha kita. Dilihat dari sisi waktu dan kepentingannya, pekerjaan ada bermacam-macam jenis dan tingkatannya. Dari sini seorang mukmin harus memandang, memilih dan memilah berbagai pekerjaannya, dengan mengatur dan memenejnya, yaitu: dengan



1. Dahulukan yang wajib dari yang sunnah atau mubah.



Karena takwa terletak pada pekerjaan yang diwajibkan dan meninggalkan yang di haramkan, bukan pada pekerjaan yang sunnah. Disanalah letak terjadinya tuntutan dan pertanggungjawaban!! Jika seseorang melalaikan yang wajib, maka cacat atau bahkan batallah ketakwaannya. Namun jika meninggalkan yang sunnah, maka tidaklah merubah ketakwaannya.



Amalan mandāb (sunnah) adalah penjaga dan pemelihara yang wajib. Lantas apa pedulinya kita bayar satpam tanpa ada yang dijaga??!! Amalan sunnah adalah penambal amalan wajib dari ketidaksempurnaan, lantas apa gunanya menambal ban sedang yang ditambal tidak ada?? Tentunya hanya bertepuk sebelah tangan!! Allah swt lebih cinta terhadap amalan wajib dari yang lainnya. Allah swt berfirman dalam hadits qudsi tentang amalan para wali-Nya:



“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada apa yang telah aku wajibkan kepadanya”.



Baru setelah itu Allah swt lanjutkan dengan amalan sunnah, dalam firman-Nya:

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya” (HR. al-Bukhariy)



Sebagai contoh adalah ketika iqamah telah dikumandangkan, maka janganlah memulai ataupun meneruskan shalat sunnat (jika masih sisa satu ruku’ atau lebih). Jangan mengutamakan shalat tahajjud jika malah tidak akan sanggup bangun pagi untuk shalat shubuh!



2. Dahulukan yang fardhu ‘ain dari yang fardhu kifayah.



Kadang dua atau tiga amalan fardu berbenturan dalam satu waktu dan tidak ada kemungkinan sama sekali untuk melakukannya secara bersamaan. Maka jika di antara sekian fardhu itu ada yang fardu ‘ain, tidak ada pilihan lain kecuali mengutamakan yang fardu ‘ain. Karena yang fardu kifayah akan gugur dengan sendirinya jika ada orang yang mengerjakannya. Sedang yang fardu ‘ain, tidak akan ada yang mengerjakannya kecuali kita sendiri.



Contohnya adalah seorang menejer tidak boleh sibuk mengerjakan pekerjaan para stafnya sedang ia punya pekerjaan meeting atau planing program yang tidak dapat diwakilkan. Jika anda seorang dosen, maka menyiapkan materi pembelajaran harus didahulukan dari pada membantu cleaning servis. Maka pekerjaan yang tidak dapat diwakilkan harus dikerjakan sendiri dan diutamakan dari pada yang bisa diwakilkan. Dan yang sekiranya bisa diwakilkan mintalah orang lain untuk menggantikannya.



3. Dahulukan wajib mudhayyaq (sempit waktu) dari yang muwassa’ (lapang atau longgar).

Ada kewajiban yang sifatnya longgar, sehingga bisa diulur barang sejenak atau bahkan di lain waktu. Adapula kewajiban yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Maka inilah yang harus didahulukan.

Misalnya saat laporan tahunan sebuah institusi harus segera diselesaikan dan tidak dapat ditunda karena lembaga tersebut memang sudah berjalan hingga penghujung tahunnya. Maka laporan inilah yang harus diprioritaskan dari kewajiban lainnya. Bukankah ketika waktu ashar telah hampir usai, sedang kita belum shalat ashar, maka shalat ashar itulah kewajiban yang paling utama dibanding yang lainnya?



4. dahulukan yang paling utama dari yang utama.



Setiap kita ingin mengejar keutamaan, namun keutamaan itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat. Sedang waktu , kesempatan dan kemampuan kita amat sangat terbatas. Memilih pekerjaan yang paling utama merupakan efisiensi waktu, sekaligus merupakan suatu kemampuan untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih besar.

Oleh karena itu, maka Rasulullah saw memprioritasakan dakwah tauhid dari pada yang lainnya; seperti persaudaraan, memulyakan tamu, menyantuni anak yatim, fakir miskin dan lainnya, namun bukan berarti beliau mengabaikannya sama sekali.



5. mulailah dari yang termudah.



Dalam mengerjakan sesuatu hendaknya kita memulai dari perkara yang paling mudah, kemudian yang mudah, yang agak sulit baru kemudian yang sulit dan seterusnya. Hal ini merupakan fitrah manusia. Anak kecil, dia hanya belajar berjalan dan mengucapkan kata-kata yang sederhana saja, tak lebih dari itu. Lain halnya kalau kita memperhatikan apa yang dikerjakan oleh bapak dan ibu si bayi.

Singkatnya, kalau di permulaan kita sudah dihadapkan pada permasalahan yang pelik, maka bukan keberhasilan yang akan kita peroleh, namun rasa enggan dan pesimislah yang akan menghantui.

Rasulullah saw apabila disodorkan kepada beliau dua perkara, maka beliau pasti memilih yang termudah di antara keduanya, asalkan bukan merupakan dosa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya uslub tadarruj (bertahap dan perlahan) dalam segala sesuatu, yaitu berangsur-angsur dan tidak tergesa-gesa dalam mengerjakannya.



6. Selesaikan pekerjaan hari ini dan jangan ditunda.



Dengan menunda-nunda , maka pekerjaan akan semakin menumpuk di hadapan kita dan akan semakin berat mengerjakannya. Kalau sudah demikian, kita akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan curahan fikiran dan tenaga yang tidak optimal sehingga hasilnyapun tidak akan maksimal. Menunda-nunda pekerjaan adalah jalan syetan yang diperuntukkan bagi pelamar kegagalan.



Sedangkan orang yang sukses adalah orang yang disibukkan dengan perlombaan yang maha dasyat, yaitu perlombaan yang memerlukan kesungguhan, ketekunan serta kecepatan dan ketepatan dalam berpikir dan bertindak. Perlombaan yang menentukan antara bahagia dan sengsara, mulia dan hina, syurga dan neraka.



Bersegera bukan berarti tergesa-gesa, karena bersegera adalah kecepatan dalam merespon sesuatu dibarengi dengan perhitungan yang matang dan kesabaran yang sempurna untuk menunggu hasil yang diharapkan. Sedangkan tergesa-gesa adalah suatu tindakan tanpa perhitungan yang didasari oleh ketidakmampuan untuk bersabar dalam menunggu hasil. Orang yang tergesa-gesa untuk memperoleh sesuatu yang belum waktunya, maka ia tidak akan mendapatkannya sama sekali.



7. Belajarlah dari kegagalan masa lalu.



Seorang yang bijak tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama. jadikanlah kegagalan di masa lalu sebagai batu loncatan untuk menuju ke masa depan yang lebih baik. Karena hampir semua manusia tidak lepas dari kegagalan ketika menempuh sesuatu di masa lalunya, namun jangan sampai kesalahan yang sama yang menjadi sebab terjadinya kegagalan di masa lalu terulang kembali.



8. jangan bernostalgia dengan kegagalan masa lalu.



Larut dalam kesedihan atas hal-hal yang telah terjadi di masa lalu yang tidak mungkin untuk diputar ulang kembali, hanya akan menambah kepedihan, kegundahan dan penyesalan yang berkepanjangan, yang hanya akan mewariskan kemalasan. Hingga pada gilirannya akan menghantarkan kepada kedunguan dan bahkan kegilaan (stress).



9. jangan memikul beban yang belum sampai waktunya.



Kekhawatiran luar biasa terhadap segala apa yang akan terjadi di masa depan akan menjadi penghambat perubahan ke arah yang lebih baik di masa depan, serta akan mengubur potensi dan rasa percaya diri. Sadarlah, bahwa yang kita punyai hanyalah hari ini. Kemarin telah pergi jauh dan tak akan kembali lagi.

Sedang hari esok, siapa yang menjamin kita masih akan hidup?? Hari esok masih terlalu ghaib, lantas apa pedulinya kita harus merasa bersalah, susah, gelisah, dan terbebani dengan sesuatu yang belum ada wujudnya?

Ketika anda mengerjakan soal nomor 25, maka kerjakanlah soal itu dengan sepenuh hati. Jangan anda pikirkan soal-soal nomor 26 sampai yang ke 100, belum saatnya. Begitu pula dengan soal nomor 1 hingga 24, telah berlalu. Jangan semua menjadi beban anda pada saat menghadapi soal nomor 25!



10. adakan perubahan ke arah yang lebih baik, jangan canggung.



Di antara indikasi hidupnya hati dan adanya kebaikan di dalamnya, adalah dwengan senantiasa terdetik dalam diri untuk bisa mewujudkan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Namun semuanya tidak sekedar dipikir dan diangan-angankan saja, melainkan harus segera melangkah. Ya, melangkah dari sesuatu yang baik menuju kepada yang lebih baik, dari yang utama menuju yang lebih utama serta dari yang sempurna menuju yang lebih sempurna lagi.

Rasulullah saw mengajari ummatnya tentang 2 (dua) perkara yang dapat menghantarkan kepada kesuksesan dan bahkan kemenangan; yaitu berupaya keras dalam mewujudkan hal-hal yang bermanfaat seraya memohon pertolongan kepada Allah swt, tidak tunduk mengalah kepada sikap lemah yang tidak lain adalah sikap malas yang membahayakan, dan pasrah kepada Allah swt atas hal-hal yang memang sudah menjadi ketentuan dari-Nya.



11. Belajarlah untuk lebih terfokus pada suatu pekerjaan.



Menkonsentrasikan diri untuk menangani suatu pekerjaan akan lebih mengoptimalkan curahan pikiran dan tenaga sehingga hasilnyapun dapat lebih maksimal. Umur dan kemampuan yang terbatas, apabila digunakan untuk banyak hal apalagi pada waktu bersamaan, maka hanya akan setengah-setengah. Ingatlah, bahwa Allah swt mencintai pekerjaan yang ditekuni, dan sekali-kali Dia tidak menjadikan dalam diri seseorang dua hati sekaligus.

Pada zaman sekarang adalah zaman spesialisasi, maka yang dicari adalah yang benar-benar mumpuni dalam bidangnya. Dokter yang setengah-setengah, maka dia tidak akan mendapatkan pasien. (TimHasmi.org)

[1] Lihat: QS. adh-Dhuhā: 1-2 dan al-Layl: 1-2.

[2] Lihat: QS. al-‘Ashr: 1.

[3] Lihat: QS. al-Mu’minūn: 112-113.

Anugerah Tsabāt Membawa Kemuliaan

Khabbab bin al-Art Radhiallahu Anhu berkata: "Kami mengadu kepada Rasulullah saw saat beliau bersandar dengan burdah (selendang)nya di bawah naungan Ka`bah. Kami katakan kepada beliau: “Cobalah meminta pertolongan kepada Allah untuk kita! Cobalah berdoa kepada Allah untuk kita!”, maka beliau menjawab:

“Orang-orang sebelum kalian ada yang dipendam di dalam tanah, lalu diambilkan gergaji dan diletakkan di atas kepalanya, kemudian dibelahlah kepalanya menjadi dua bagian.

Akan tetapi semua itu tidak memalingkannya dari agama Allah. Ada pula yang daging tubuhnya disisir dengan sisir besi apa yang di bawah dagingnya yaitu tulang dan ototnya, akan tetapi hal itu tidak menghalanginya dari agama Allah.

Demi Allah urusan (tegaknya agama ini) akan disempurnakan Allah sampai-sampai seo-rang pengendara berjalan dari Shan`a hingga Hadramaut ia tidak merasa takut ke-cuali kepada Allah, atau kepada serigala atas kambing-kambingnya. Akan tetapi ka-lian terlalu tergesa-gesa” (HR. al-Bukhāriy No. 3852)

Saudaraku kaum muslimin!

Pengabdian kita kepada Allah swt, ketaatan kita yang total kepada-Nya dan jalan da`wah untuk memperju-angkannya adalah jalan yang penuh kerikil dan duri serta berbagai ujian yang tiada henti. Bahkan semua jalan itu dipenuhi oleh berbagai rintangan, halangan dan perjalanan panjang yang tiada henti kecuali berakhir dengan ke-matian yang pasti.

Allah swt mengingatkan:

“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu kematian yang pasti” [QS. al-Hijr (15]: 99]

Karena itu, semuanya membutuh-kan tsabāt dalam menempuh dan me-ngokohkannya, sekalipun panjang waktu yang dibutuhkannya. Semua itu membutuhkan tsabāt pula dalam menghadapi rintangan dan halangan-nya, sebanyak apapun adanya.

Saudaraku kaum muslimin!

Kedudukan kita di sisi Allah swt tergantung akhir perjalanan kita da-lam menjalani kehidupan. Kemulaan kita bukan hanya dipandang saat kita lurus di awal perjalanan, atau mung-kin hingga pertengahan, padahal se-telah itu berakhir dengan kehinaan, atau mundur ke belakang hingga me-ninggalkan kebenaran. Na’ūdzu billah.

Karena itu, Allah swt memberikan arahan kepada kaum mu`minin untuk tetap tsabā , sampai kematian datang menghadap.

Allah swt berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, ber-taqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah se-kali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” [QS. Āli ‘Imrān (3): 102]
Kita banyak melihat sebagian da`i yang mengalami futūr (patah arang), lelah dan mundur dari medan da`wah, setelah sebelumnya terlihat begitu ber-gairah, semangat dan antusias dalam menyebarkan kebenaran da`wah Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Inilah rahasia mengapa Rasulullah saw mengajarkan kita untuk banyak berdo`a:

(( أَللهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ ))

“Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati-hati kami di atas agama-Mu” (HR. at-Tirmidziy 2066)

Maraknya beragam fitnah, dahsyat-nya tekanan dan rintangan yang meng-hadang kaum muslimin dalam men-jalankan diennya secara kāffah (totali-tas), semakin memberikan indikasi ke-pada kita tentang pentingnya saling berwasiat untuk tsabāt.

Busuknya makar musuh yang me-nikam jiwa-jiwa kaum muslimin guna menjadikan mereka insan-insan kufur, dari tekanan militer hingga penyebaran ide pluralisme, semakin nyata terlihat dalam realitas. Kebodohan yang mera-jalela di kalangan ummat terhadap ke-benaran dan kesempurnaan Islam, dari mulai tingkat tokoh agama hingga le-vel rakyat jelata, semakin marak tiada tara.

Penyebaran berbagai bentuk ke-syirikan, kekufuran, kebid`ahan dan kemaksiatan, baik dalam skala nasio-nal maupun internasional, di tingkat masyarakat maupun individual sema-kin mengakar dalam budaya. Harus-kah kita diam? Dan haruskah kita bung-kam seribu bahasa?

Saat fitnah menerjang dengan ga-rang, Rasulullah saw selalu memberi-kan pesan kepada para shahabat dan pendukungnya yang loyal:

(( يَا عِبَادَ اللهِ أُثْبُتُوا ))

“Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian!” (HR. Ibnu Mājah 4075 dan disha-hihkan al-Albāniy dalam Shahīh Ibnu Mājah)

Saudaraku kaum muslimin!

Tsabātlah dalam mengamalkan se-luruh perintah Allah swt dan Rasul-Nya saw, walaupun kita akan diang-gap asing dibuatnya. Tsabātlah dalam meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah swt dan Rasul-Nya saw, walau-pun semua masyarakat melanggarnya. Tsabātlah dalam perilaku akhlak yang mulia, walaupun mungkin menuai kecaman dan cacian berluka. Tsabāt-lah dalam menerima semua ujian dan cobaan di saat kebenaran ditegakkan, walaupun terasa menyakitkan dan menyesakkan.

Terlalu banyak anugerah Allah swt yang yang diberikan kepada orang-orang beriman yang tsabāt dalam al-haqq. Setidaknya 2 (dua) anugerah ini saja yang Allah swt berikan kepada me-reka yang tsabāt, maka hal ini sudah cukup bagi kita untuk mengetahui be-gitu besarnya ni`mat dari-Nya, yaitu:

1. Meraih Kemenangan.

Anugerah tsabāt akan menghantar-kan kaum muslimin menggapai keme-nangan yang dijanjikan Allah swt, se-buah daulah sunniyyah yang penuh ke-adilan dan kemakmuran, sebuah khi-lāfah ‘ala minhāj nubuwwah yang penuh kemuliaan.

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum da-tang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) se-hingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bi-lakah datangnya pertolongan Allah”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” [QS. al-Baqa-rah (2) : 214]

Pertanyaan mereka “Bilakah datang-nya pertolongan Allah” menggambarkan besarnya ujian yang menggoncangkan jiwa-jiwa mulia mereka. Ujian dahsyat yang sulit digambarkan, hingga lisan-lisan merekapun mengais pertanyaan yang penuh harapan yang dinantikan “Bilakah datangnya pertolongan Allah”.

Manakala hati-hati mereka tetap tsabāt dalam menghadapi berbagai rin-tangan dan halangan, saat itulah kali-mat Allah swt akan disempurnakan, dengan datangnya pertolongan ke-pada mereka.

Sebuah janji yang disimpan untuk siapa saja yang berhak menyandang. Tidak ada yang berhak menyandang-nya kecuali mereka yang tsabāt hingga akhir perjalanan. Mereka yang tsabāt saat menghadapi bencana, kesengsa-raan serta goncangan dengan beragam cobaan. Mereka yang teguh di hada-pan berbagai ujian, tak merundukkan kepala saat angin topan menerjang. Mereka memiliki keyakinan (bahwa) tidak mungkin ada pertolongan kecu-ali pertolongan dari Allah swt.

2. Memasuki Jannah penuh Keni`-matan.

Tujuan hakiki manusia adalah me-masuki jannah yang penuh nikmat. Saat itulah kebahagiaan hakiki pasti diraih, kesenangan nyata pasti terwu-jud, keindahan terlezat pasti didapat. Tak ada penyesalan, tak ada kesia-siaan, tak ada kepincangan dan tak ada kekurangan.

Semua itu sudah dijanjikan oleh Allah swt Yang Maha mulia untuk kaum beriman yang menjual diri dan harta di jalan-Nya.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.

(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dan siapa-kah yang lebih menepati janjinya (se-lain) daripada Allah? Maka bergembi-ralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar” [QS. at-Tawbah (9): 111]

Kemenangan besar apakah yang akan diraih oleh-orang yang beriman saat mereka tsabāt hingga akhir perja-lanan? Allah swt menjelaskan:

“Hai orang-orang yang beriman, suka-kah kalian Aku tunjukkan suatu per-niagaan yang dapat menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? (yaitu) kalian beriman kepada Allah dan Ra-sul-Nya dan berjihad di jalan Allah de-ngan harta dan jiwa kalian, itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian menge-tahuinya, niscaya Allah akan mengam-puni dosa-dosalian dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (me-masukkan kalian) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn.

Itulah kebe-runtungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia lain yang kalian sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya).Dan sampai-kanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman” [QS. ash-Shaff (61): 10-13]

Hanya dengan beriman dan berju-ang di jalan Allah swt, dengan seluruh harta dan jiwa, kita akan meraih keme-nangan dan surga yang penuh kenik-matan. Renungkan dan amalkanlah! Allah swtpasti tidak akan menyalahi janji-Nya. (timHamsi)

Pejabat Somalia Melarikan Diri ke Etiopia

SOMALIA (Arrahmah.com) - Pejabat pemerintahan Somalia yang berada di distrik El-Barde selama dua hari sebelumnya melintasi perbatasan Somalia untuk melarikan diri ke Etiopia pada Minggu (1/3).

Menurut laporan, pejabat yang melarikan diri itu adalah pegawai administratif wilayah Bay dan Bakol. Dua wilayah itu telah dikuasai oleh Gerakan Islam Al-Shabab.

Al-Shabab mengambil alih kontrol atas kedua wilayah itu setelah tentara Etiopia diusir dari Somalia dan mengakibatkan para pejabat pemerintah di sana mengungsi ke Dolow Etiopia dan Hudur. Baru minggu kemarin angkatan perang Al-shabab menyingkirkan administrasi daerah Baidoa.

Baidoa merupakan basis Pemerintah Federal transisional Somalia yang sebelumnya mengalami pertempuran sengit wilayah Hudur. Dan hari Minggu (1/3), mereka kembali meninggalkan distrik tersebut karena takut diserang al-Shabab.(Althaf/arrahmah)

Syaikh Abi Salman Hassan Hussayn Adam: Pesan Pentingnya Jihad Melawan Pemerintahan Baru Somalia

Arrahmah.com) - Bangsa Somalia telah memasuki kondisi yang sangat serius dan bertambah parah hari-hari belakangan ini. Kali ini, bangsa Somalia dipimpin oleh para Islamis yang mengatasnamakan perdamaian nasional dan menyelamatkan bangsa dari krisis.

Hal itu menjadi kewajiban kaum intelektual untuk memberikan masukan. Berdasarkan ini, kami akan mengamati faksi Djibuti yang bersekutu dengan pemerintah orang murtad dan berbagai peristiwa yang mengatasnamakan syariah. Alasannya, berdasarkan besar dan lamanya kengerian yang terjadi, saya tidak menemukan seorangpun yang memeriksa kasus, memahaminya, menganalisanya dari perspektif syariah, dan memperlihatkan kebenaran melalui bukti yang jelas. Tidak melalui artikel pers yang hanya menyesatkan bangsa selama ini.

Kekalahan dan kepatuhan muncul dalam dua tipe; yang pertama adalah kekalahan intelektual; yang lainnya adalah kekalahan politik. Tipe kekalahan yang paling serius yang secara moral mempengaruhi masyarakat adalah kekalahan psikologis, yang menghilangkan dan mengabaikan prinsip dasar sebuah masyarakat yang sudah melakukan apapun untuk membelanya. Seperti kekalahan militer, suatu saat anda memenangkan pertempuran dan suatu saat anda kalah; ini adalah sifat konflik, pada perang nabi dan kaum Muslimin sekalipun. Kekalahan kaum muslimin dalam pertempuran militer tidak mempermalukan, tetapi ada beberapa jenis 'serangan tak henti-hentinya' yang membuat mereka melepaskan agama dan hak-hak pokok mereka.

Bukan sebuah kejutan bahwa yang mujahidin mungkin dikalahkan dengan angkatan perang militer sangat besar karena perbedaan di jumlah personalia militer dan perlengkapannya, tetapi kami tidak menemukan pembenaran meninggalkan jihad, keikhlasan serta penolakan terhadap prinsip-prinsip yang tegas. Saya tidak heran bahwa faksi Djibuti sudah melepaskan Aliansi Asmara dan prinsip fundamental Islamnya.

Sudah menjadi nyata bagi orang-orang Somalia, khususnya melalui beberapa bukti, bahwa pemerintah Abdullah Yusuf sebelumnya adalah pemerintahan boneka orang murtad.
Sekarang, izinkan saya menyatakan sikap saya mengenai pemerintah baru yang diakui secara internasional oleh wartawan, sekalipun pemerintahan tersebut adalah pemerintahan tiran.

Biarlah kami mengasumsikan bahwa pemerintah ini Islami, tetapi tidak sah karena kurangnya pemahamannya mengenai imamah. Setiap orang Somalia tahu bahwa Sharif Shaykh Ahmad adalah kepala pemerintah yang dipilih oleh pemerintah orang murtad dan dihasut oleh PBB yang 'ateis' dan anggota baru parlemennya. Tak ada presiden satu negara pun bisa bangun dengan cara ini, sekalipun dia dan rakyatnya tidak bersalah.

Ada tiga cara yang sah untuk menjadi imam bagi orang Sunni.

Pertama, penunjukan imam oleh orang berpengaruh (orang Muslim dewasa pria yang baligh, merdeka, adil, dan tahu banyak, mempunyai pendapat yang bijaksana).

Kedua, pengangkatan lewat metode khalifah dan bai'at. Apakah presiden kita diangkat melalui bai'at dan pengangkatan oleh mantan khalifah kaum muslimin sebelumnya? Tiap orang mengetahui jawaban ini.

Ketiga, metode tekanan dan dominasi, yang tidak adalah metode sah Sunnis, tetapi diakui ketika benar-benar diperlukan dan untuk menghentikan pertumpahan darah. Metode ini menyatakan bahwa imamahnya adalah orang mendominasi banyak orang, menduduki takhta lewat dominasi, dan memimpin mereka sesuai dengan al Quran dan Sunnah Nabi.

Pertama, apakah Sharif Shaykh Ahmad adalah seorang penguasa dominan yang menekan rakyat subyek dan negaranya agar dia bisa ditaati dan diakui sesuai kitab (al Quran) dan Sunnah, atau sebaliknya? Dia terpaksa dan ditekan. Pemerintah ini bukanlah pemerintah legal yang harus diakui dan ditaati oleh orang Somalia seperti imam berdasarkan peraturan orang Sunni yang berasal dari Quran, Sunnah Rasul, dan ijma' sahabat.

Kedua, saya tidak ragu-ragu bahwa adalah pemerintah orang murtad kali ini seperti pendahulunya. Seorang Muslim yang mempunyai pengetahuan agama tahu bahwa pemerintah Sharif dan kelompoknya adalah pemerintah orang murtad seperti pemerintah Abdullahi Yusuf dan Ali Muhammad Gedi. Buktinya sudah saya katakan sebelumnya.

Kesimpulannya, saya tidak ragu, dan seharusnya kaum muslimin pun, khususnya kaum intelektual, tidak menyangsikan bahwa pemerintah baru ini adalah pemerintah orang murtad jika tidak bertobat kepada Allah dengan benar. Sebelum itu, kaum Muslimin secara umum, dan orang Somalia khususnya, harus mengadakan jihad melawan pemerintah seperti ini seperti yang dilakukan melawan pendahulunya. Para mujahidin Somalia tidak boleh tergoda oleh pesan politik janggal atau slogan-slogan yang kurang cerdas. Mereka sebaiknya hanya mengandalkan Allah dan melanjutkan jihad untuk menjaga Islam dan kaum Muslimin. Keberhasilan hanya atas izin Allah Yang Maha Kuasa.

Shaykh Abi Salman Hassan Hussayn Adam
(Semoga Allah senantiasa melindunginya)

Sejenak Bermuhāsabah!

Allah swt berfirman:



اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ



“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah…” [QS. az-Zumar (39): 23]

Itulah salah satu kedudukan agung yang dianugerahkan Allah swt kepada orang-orang beriman, yaitu kedudukan yang akan meninggikan dan melambungkan jiwa, hingga mereka mampu meninggalkan nafsu (syahwat) kemanusiaan (yang melalaikannya)nya.



Yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang karena menghadap langsung menemui Rabbnya dengan mentadabburi ayat-ayat-Nya, dengan penuh ketentraman dan pengagungan, sehingga ayat-ayat tersebut memenuhi relung-relung hati dan rongga-rongga persendian-nya, menundukkan kepala dan menyungkur-kan wajahnya ke permukaan tanah untuk tepekur dalam ibadah dan sujud, seraya bermu-nājāt kepada-Nya dengan penuh ketundukan dalam memohon pertolongan-Nya dan de-ngan meneteskan air matanya sebagai bentuk taubat dan penyesalan.



Tatkala dia membaca salah satu ayat al-Qur’an, maka ayat tersebut sanggup mengge-tarkan hatinya, menyucikan jiwanya, meru-bah tabiat dan perangainya, serta mendorong-nya untuk berkesinambungan dalam berbuat taat dan senantiasa siap menyongsong perin-tah-Nya.



Allah swt berfirman:



إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ



“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila di-bacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertam-bahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnyalah mereka bertawakkal” [QS. al-Anfāl (8): 2]



Maka, meskipun syahwat dan fitnah dunia dengan beragam jerat dan tipu-daya menye-rangnya, semuanya tidak akan sanggup me-lumpuhkannya, bahkan satu-persatu akan bertekuk lutut di bawah telapak kakinya, dan dalam tatapan tajam sorot matanya yang pe-nuh keagungan jiwa dan ketegaran hati.



Bahkan dia akan memalingkan mukanya tanpa pernah menengok sedikitpun seraya terus membasahi lisannya dengan puja-puji kepada-Nya. Ini adalah buah munājātnya kepada Rabb-nya, yang sanggup menumbuhkan kekuatan dan tekad membara. Hatinya adalah hati yang bersinar kemilau laksana kilauan intan, tiada satu fitnahpun yang sanggup mengeruhkan-nya, dalam menjalani roda kehidupan.

Rasulullah saw bersabda:



سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ، -ذَكَرَ مِنْهُمْ- وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهٌ مِنَ الدَّمْعِ



“Ada tujuh orang atau golongan yang akan memperoleh naungan Allah pada saat dimana tidak ada naungan yang dapat dijadikan tem-pat berteduh, -di antaranya- adalah seseorang yang berdzikir kepada Allah di keheningan malam dengan berurai air mata” [HR. al-Bu-khāri dalam Kitāb al-Adzān Bāb Man Jalasa Yantazhiru ash-Shalāh (2/715) No. 660, dan Muslim dalam Kitāb az-Zakāh Bab Fadhl Ikhfā’ ash-Shadaqah (2/715) No. 1031]



عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمُ النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيْلِ اللهِ



“Ada dua mata (orang) yang tidak akan pernah terjilat oleh api neraka, yaitu mata seseorang yang berurai air mata karena takut kepada Allah, dan mata seseorang yang dipergunakan untuk berjaga malam saat berjuang di jalan Allah” [HR. at-Tirmidziy dalam Kitāb Fadhā’il al-Jihād Bāb Mā Jā’a fi Fadhl al-Haras (4/175) No. 1639]



Subhānallah...! Alangkah agung kedudukan-nya! Alangkah mulia sifatnya! Dan hal ini tiada lain merupakan wujud kedalaman iman dan kesucian hatinya!



Sesungguhnya kesensitifan dan ketenteraman hati, serta ketundukan dan pengagungan hanya kepada Rabbnya merupakan kedudukan tertinggi yang dianugerahkan kepada orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang tidak akan pernah terpengaruh oleh kepedihan dan kekerdilan jiwa orang-orang bodoh.



Dengan kondisi hati yang jujur, membara serta senantiasa disinari cahaya ilmu dan iman sebagaimana gambaran di atas, para shahabatpun sanggup memporak-porandakan benteng yang kokoh, maju bertempur dengan gagah berani tanpa gentar, menaklukan penjuru dunia, dan meninggikan panji tauhid, hingga singgasana Kisra dan Qaishar bertekuk lutut dalam dalam genggaman tangan mereka.



Alangkah berharapnya ummat ini akan datangnya seorang ‘alim Rabbani, yaitu seo-rang ‘alim yang ketika mendengar satu ayat al-Qur’an, maka hatinya tergetar, kedua matanya berurai air mata, merenungi kandung-annya dan konsekuen dengan segala tuntutannya.

Dan bukan sebaliknya, dia biarkan ayat tersebut berlalu begitu saja karena ingin mendengar ayat yang lainnya, baik karena hawa nafsu pribadinya atau karena ketidak-teguhannya.



Alangkah berharapnya ummat ini akan datangnya seorang da’i yang mau bekerja ke-ras dalam mendidik, menyampaikan da’wah dan dalam mentarbiyyah. ampai-sampai, meskipun keheningan malam mulai merayap dan kelopak mata mulai meredup, namun dia tetap bersemangat dalam bermunājāt ke-pada-Nya, tafakkur menghadap-Nya seraya menengadahkan tangan ketundukan dan pengagungan kepada-Nya, serta memohon kepada-Nya akan datangnya pertolongan dan kemenangan, dengan diiringi derai air mata dan rintihan permohonan.



Dan alangkah berharapnya kita semua untuk dapat menitikkan air mata kejujuran yang dilandasi oleh kejujuran dan keteguhan iman, serta dilandasi keagungan jiwa untuk mengalahkan hawa nafsu. Hanya kepada Allah swt saja kita mengaduhkan segala kelemahan, kekerdilan jiwa dan kekotoran hati kita, ka-rena sesungguhnya:

إِذَا قَسَا الْقَلْبُ قَحَطَتِ الْعَيْنُ

“Apabila hati telah kotor dan keruh (karena dosa), maka air matapun menjadi kering (tidak bisa menangis)” (Renungan dari Ibnu al-Qay-yim dalam al-Fawā'id hal. 111)



Rasulullah saw bersabda:

لَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ: لَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا، وَلَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً

“Seandainya kalian memahami apa yang telah kupahami (dengan pasti), niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit sekali untuk ter-tawa” [HR. al-Bukhāriy dalam Kitāb al-Raqā-’iq Bāb Law Ta’lamūna Mā A’lamu (11/319) No. 6485]

BERITA TERKINI

Rabu sore kemarin (02/12), otoritas penjajah Zionis memberikan surat resmi kepada Kepala Badan Tertinggi Islam di Al-Quds, yang isinya melarang khatib masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri untuk masuk masjid Al-Aqsha selama 6 bulan ke depan.

Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.

Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)

eramuslim.com