SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Situs sunankudus.blogspot.com, yang menyajikan Site Bernuansa Islami berisikan Hikmah Al-qur'an dan Mutiara Hadits, insya Allah dapat memberikan kesejukan hati dan ketentraman jiwa bagi anda yang mengunjungi Site ini. Membawa Anda kepada pemahaman Islam yang benar sesuai apa yang di bawa Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. semoga situs ini menjadi sumbangan dalam perjuangan islam. Pesan saya: Ikutilah Jalan Sirotulmustaqim dengan sungguh-sungguh. karena jalan otulah yag termudah menuju Allah dan syurga-Nya. Kurang dan lebihnya blog ini maafin yaa..saran dan kritik bisa kamu kirim ke santrisunny@yahoo.co.id. sukron katsiron telah mampir ke blog ini.. yang mau kirim tulisan silahkan email ke santrisunny@yahoo.co.id

Selasa, 18 November 2008

Dakwah dan Dai

Da'wah dan Da'i


Pada zaman ini dan di negeri kita ini banyak orang yang memandang kepada amal da'wah dengan sebelah mata dan menganggapnya lebih rendah tingkat kepentingannya dibanding bidang-bidang lainnya.

Pandangan seperti ini kebanyakan disebabkan oleh dua sebab:
1. Pandangan yang masih condong materialistis.
2. Kejahilan agama yang menjadikan orang tidak menyadari urgensinya da'wah.

A .Urgensi Da'wah
Tujuan penciptaan manusia adalah hanya beribadah kepada Aloh s.w.t saja. Tugasnya adalah sebagai Kholifah di bumi ini.
Demi lurusnya peribadatan dan khilafah, manusia memerlukan pelurusan terus-menerus agar bisa konsisten diatas sirotul mustaqim.
Apakah yang terjadi bila da'wah tiada....?
Alloh s.w.t berfirman:

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ

"Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, Karena itu mereka lalai". (QS. Yasin: 6)

Ketika bapak-bapak mereka belum pernah kedatangan da'wah, maka mereka menjadi orang-orang "Ghofiluun" (orang-orang lengah). Lalu bagaimanakah nasib "orang-orang lengah" itu..?
Derajat mereka bisa terpuruk sampai lebih rendah dari binatang!
Alloh s.w.t berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

" Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai". (QS. Al A'roof: 179)

Dan tempat mereka kembali adalah neraka Jahannam.
Alloh s.w.t berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ لا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (Tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami, Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang se-lalu mereka kerjakan".
(QS. Yunus: 7-8)

Da’wah merupakan tugas utama para Nabi dan Rosul serta jalan orang-orang sholih yang bertaqwa. Da’wah merupakan tiang iman yang paling penting dan salah satu rukun yang paling agung.
Karena da’wah dan dengan da’wah merupakan :
1. Salah satu pilar meraih keuntungan dunia dan akhirat.
Alloh s.w.t berfirman :

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang berda’wah kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.Merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imron : 104)


2. Da’wah adalah perwujudan dari apa yang diwariskan oleh para Nabi dan Rosul, yang me-rupakan manusia-manusia termulia di muka bumi.


Rosululloh saw bersabda :“Sesungguhnya para Nabi tidak meninggalkan warisan dirham dan dinar, mereka hanya me-ninggalkan warisan ilmu. Barangsiapa yang meraih ilmu, maka dia telah meraih sesuatu yang besar.” (H.R Tirmidzi)

Bukankah salah satu konsekuensi orang-orang yang mendapatkan warisan dari Rosululloh saw adalah menyampaikan dan menda’wahkannya kepada seluruh ummat manusia?! Itulah yang diperintahkan Alloh s.w.t kepada Rosululloh saw :

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ


“Hai Rosul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah : 67)


3. Da’wah merupakan sebaik-baik ucapan yang keluar dari milyaran ummat manusia di muka bumi.

Alloh s.w.t berfirman :

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?’” (QS Fushshilat : 33)


4. Alloh s.w.t akan memberikan balasan yang amat melimpah dan pahala yang agung kepada para da’i (mereka yang mau bersungguh-sungguh dalam melaksanakan da’wah)


Rosululloh saw bersabda :“Sesungguhnya saat Alloh s.w.t memberikan hidayah kepada satu orang disebabkan da’wahmu, niscaya itu lebih baik bagimu daripada humurun na’am (Unta merah)” (HR. Bukhori)


Unta merah merupakan harta kekayaan yang paling merah bagi bangsa Arab Badawi saat itu. Alangkah terhormatnya...alangkah kayanya dan alangkah berharganya orang-orang yang berada di dalam da’wah..!


Bukankah Rosululloh saw mengingatkan kita :
“Barangsiapa yang menunjukkan satu kebaikan, dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” (HR. Muslim)

Bayangkan oleh kalian...! berapa banyak orang yang kalian selamatkan dari kobaran api neraka...! Bukankah setiap gerakan dan diamnya orang yang kalian berikan da’wah akan melimpahkan pahala kepada kalian..?

Tasbih mereka, takbir mereka, sujud mereka, dan setiap kebaikan yang mereka lakukan akan melahirkan pahala-pahala yang besar buat kalian?! Bukankah waktu kalian menda’wahkannya , kalian sedang berusaha mencabut batu-batu bangunan jahiliyyah untuk kalian bawa dan tempatkan di dalam bangunan-bangunan Islam yang sedang kalian susun rapih dan kuat? Betapa besar dan mulia pahala yang akan kalian dapatkan..


5. Seorang da’i akan dimuliakan meraih kebersamaan dengan Nabi yang mulia, pemimpin para Rosul dan Nabi serta pemimpin seluruh ummat manusia.

Alloh s.w.t berfirman :

وَمَا تَسْأَلُهُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ


“Katakanlah: ‘Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.’" (QS. Yusuf : 108)


6. Orang-orang yang berda’wah akan mendapatkan sholawat dari Alloh s.w.t, para Malaikat, penghuni langit dan bumi sampai-sampai semut-semut yang hidup di lubang bawah tanah.
Rosululloh saw bersabda :
“Sesungguhnya Alloh s.w.t, para Malaikat-Nya, dan seluruh penghuni langit dan bumi, sampai-sampai semut-semut yang berada di lubang-lubangnya bersholawat kepada orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)


7. Dengan da’wah akan terwujudkan islah (kebaikan/perubahan ke arah kebaikan) di muka bumi, tersebarnya kemuliaan dan terpuruknya kehinaan, tercapainya keberkahan alam semesta dan manusia, keberkahan langit dan bumi, tercapainya rasa aman yang menentram-kan serta tergapainya kebahagiaan ummat manusia.

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ إِنْ أُرِيدُ إِلا الإصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

Syu'aib berkata: ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.’” (QS. Huud : 88)






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Rabu sore kemarin (02/12), otoritas penjajah Zionis memberikan surat resmi kepada Kepala Badan Tertinggi Islam di Al-Quds, yang isinya melarang khatib masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Shabri untuk masuk masjid Al-Aqsha selama 6 bulan ke depan.

Ketika Syekh Shabri baru saja pulang dari Saudi kemarin, otoritas Zionis langsung memanggilnya untuk diinterogasi. Karena kelelahan sebab baru saja pulang dari perjalanan jauh, Syekh Shabri sempat meminta pengacarnya Khalid Zabariqah untuk mengundur waktu ke hari lain untuk memenuhi panggilan Zionis itu.

Akan tetapi Zionis menolak untuk menunda dan mengancam akan menangkap Syekh Shabri jika tidak segera memenuhi panggilan otoritas Zionis. Oleh karena itu, Syekh Shabri terpaksa segera menuju ruang intelijen No. 4 yang berada di pusat penahanan dan penyelidikan "Compound" sebelah Barat Al-Quds, untuk menerima keputusan pelarangannya memasuki masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah Zionis juga mengeluarkan beberapa keputusan yang menjauhkan hak pribadi, nasional, agama, dan lembaga-lembaga dari masjid Al-Aqsha. (Sn/ikh/myj)

eramuslim.com